Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jet tempur (Pixabay.com/ho7dog)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) telah melakukan serangan udara terhadap lebih dari 75 target ISIS di Suriah tengah pada Minggu (8/12/2024).

Serangan dilakukan setelah banyak warga Suriah merayakan kemenangan karena Presiden Bashar al-Assad meninggalkan Damaskus. Tujuan serangan adalah mengacaukan, melemahkan, dan mengalahkan ISIS.

Jatuhnya pemerintahan Assad dikhawatirkan memicu kekosongan kekuasaan yang menguntungkan ISIS. Washington mengklaim melaksanakan operasi penyerangan supaya ISIS tidak bisa membangun kembali kekuatannya.

1. Tak membiarkan ISIS bangkit kembali

ilustrasi jet tempur (Unsplash.com/Lee Peterson)

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan, serangan udara yang dilancarkan termasuk menargetkan para pemimpin, anggota dan kamp ISIS. Serangan untuk memastikan bahwa kelompok itu tidak mengambil keuntungan dari berakhirnya kekuasaan Assad.

"Tidak ada keraguan, kami tidak akan membiarkan ISIS bangkit kembali dan mengambil keuntungan dari situasi terkini di Suriah. Semua organisasi di Suriah harus tahu bahwa kami akan meminta pertanggungjawaban mereka jika mereka bermitra dengan atau mendukung ISIS dengan cara apa pun," kata Michael Erik Kurilla, Komandan CENTCOM, dikutip Al Jazeera.

Seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara secara anonim, menggambarkan serangan itu penting dan melibatkan sekitar 140 amunisi. Tapi, tidak jelas rudal atau bom apa yang digunakan dalam operasi tersebut.

2. Tidak yakin ada korban sipil

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di