Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio. (Matt Johnson from Omaha, Nebraska, United States, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Rubio menandatangani sebuah memo, yang meminta kedutaan-kedutaan AS di seluruh dunia untuk menghentikan sementara wawancara visa baru bagi mahasiswa asing.
“Departemen sedang melakukan peninjauan terhadap operasi dan proses yang ada untuk penyaringan dan pemeriksaan pelamar visa pelajar dan pengunjung pertukaran (F, M, J), dan berdasarkan peninjauan tersebut, berencana untuk mengeluarkan panduan tentang pemeriksaan media sosial yang diperluas untuk semua pelamar tersebut,” kata memo itu, dilansir dari Al Jazeera, Rabu (28/5/2025).
“Berlaku segera, sebagai persiapan untuk perluasan penyaringan dan pemeriksaan media sosial yang diperlukan, bagian konsulat tidak boleh menambah kapasitas janji temu visa pelajar atau pengunjung pertukaran,” imbuh memo tersebut.
Sebagian besar mahasiswa internasional memegang visa pelajar F-1. Visa J-1 diberikan kepada mahasiswa dalam program pertukaran atau beasiswa seperti beasiswa Fulbright; profesor yang berpartisipasi dalam program pertukaran; dan pekerja magang. Visa M-1 diberikan kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam program pelatihan di AS.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa penghentian tersebut bersifat sementara dan tidak berlaku bagi mahasiswa yang telah menjadwalkan wawancara visa mereka. Tidak jelas berapa lama penghentian tersebut berlangsung.