Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Tawarkan Akses Gratis Golden Dome jika Kanada Gabung AS  

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Staff Sgt. Danny Gonzalez, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan bahwa Kanada harus membayar 61 miliar dolar AS (Rp994 triliun) jika ingin bergabung dalam sistem pertahanan rudal Golden Dome. Namun, Trump menawarkan akses gratis jika Kanada bersedia menjadi negara bagian ke-51 AS.

Trump menyampaikan ini melalui unggahan di Truth Social pada Selasa (27/5/2025). Ia mengunggah ini hanya beberapa jam setelah Raja Charles III berpidato di parlemen Kanada soal kedaulatan. 

1. Trump klaim Kanada pertimbangkan jadi negara bagian AS

Trump mengaku telah menyampaikan langsung kepada Kanada soal biaya bergabung Golden Dome. Dia juga mengklaim kalau Kanada sedang mempertimbangkan tawarannya tersebut.

"Saya sudah bilang ke Kanada yang sangat ingin bergabung ke sistem Golden Dome kami yang luar biasa, biayanya 61 miliar dolar (Rp994 triliun), namun gratis jika Kanada setuju jadi negara bagian ke-51 yang kami sayangi. Mereka sedang pertimbangkan tawaran ini," tulis Trump, dikutip Al Jazeera.

Golden Dome adalah rencana sistem pertahanan rudal AS yang terinspirasi dari Iron Dome Israel, namun ratusan kali lebih besar. Trump memperkirakan total biaya 175 miliar dolar AS (sekitar Rp2,8 kuadriliun) dan selesai tahun 2029.

Trump sedang mencari pendanaan awal 25 miliar dolar AS (sekitar Rp407 triliun) melalui rancangan undang-undang yang akan dibahas Senat.

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, sebelumnya mengonfirmasi kalau pemerintahannya sedang berdiskusi dengan AS soal kerja sama Golden Dome.

2. Kanada tidak akan korbankan kedaulatannya

Kantor Perdana Menteri Kanada mengonfirmasi bahwa memang ada pembicaraan terkait Golden Dome. Namun, Kanada tidak akan mengorbankan kedaulatannya.

"Perdana menteri telah jelas di setiap kesempatan, termasuk dalam percakapannya dengan Presiden Trump, bahwa Kanada adalah negara merdeka dan berdaulat, dan akan tetap demikian," kata juru bicara Kantor Perdana Menteri Kanada, dilansir Global News.

Raja Charles III mengunjungi Kanada untuk memenuhi undangan Carney di tengah ancaman kedaulatan dari Trump. Dalam pidatonya, Raja Charles yakin bahwa Kanada bisa membangun aliansi dan ekonomi baru yang melayani semua warga, dilansir Fox News

3. Rival-rival AS kritik rencana Golden Dome

Ilustrasi bendera China. (unsplash.com/Yan Ke)

China mengkritik rencana Golden Dome karena dinilai memicu perlombaan senjata di ruang angkasa. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyebut rencana tersebut melanggar prinsip keamanan internasional.

"AS mengutamakan kepentingannya sendiri dan terobsesi mencari keamanan absolut, yang melanggar prinsip bahwa keamanan suatu negara tidak boleh merugikan negara lain," kata Mao Ning.

Korea Utara menyebut AS terobsesi melakukan militerisasi ruang angkasa. Sementara, Rusia melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova memperingatkan kalau rencana AS bisa memicu serangan preventif dan mengubah ruang angkasa jadi arena konfrontasi bersenjata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us