Prajurit AS bersama dengan bendera NATO di Afghanistan. twitter.com/SHAPE_NATO
Bertahun-tahun di Afghanistan, akhirnya Amerika Serikat memutuskan untuk benar-benar meninggalkan negara tersebut. Washington menilai jika permasalahan keamanan dan politik di Afghanistan tidak memerlukan solusi militer sehingga pilihan terbaik untuk AS dan Masyarakat Afghanistan adalah dengan memulangkan seluruh Prajurit AS, dilansir dari CNN.
Pada awalnya kebijakan AS mengirim pasukannya ditujukan sebagai aksi pembalasan terhadap serangan 11 September yang dilakukan kelompok teroris Al Qaeda yang berlindung dan bersembunyi di Afghanistan. Namun, dalam operasi militernya guna menumpas kelompok Al Qaeda, Militer AS terpaksa melawan Pejuang Taliban yang sebelumnya menguasai sebagian besar Afghanistan dan dianggap melindungi Al Qaeda.
Dikarenakan konflik yang berkepanjangan antara Militer AS dan Taliban, Washington memutuskan untuk tidak lagi terlibat lebih jauh dalam urusan internal Afghanistan. Setidaknya dalam kurun waktu dua dekade, sekitar 800.000 Prajurit AS telah bertugas di Afghanistan.