Akibat Cuaca Buruk, Kapal MV Wakashio Terbelah Dua

Minyak telah cemari 27 km persegi perairan Mauritius

Port Louis, IDN Times - Kapal induk MV Wakashio yang mengangkut 3.800 ton minyak berbahan bakar sulfur dan 200 ton solar tengah dalam perjalanannya dari Tiongkok menuju Brazil ketika menabrak terumbu karang di perairan Mauritius. CNN melaporkan bahwa kejadian ini menyebabkan minyak merembes keluar dan mencemari dua ekosistem laut yang dilindungi oleh cagar alam Blue Bay Marine Park, sejumlah tempat wisata populer, dan hutan bakau. Dua minggu sejak insiden terjadi, PM Pravind Jugnauth segera menyatakan bahwa Mauritius berada dalam keadaan darurat dan meminta bantuan internasional.

Rusaknya ekosistem perairan Mauritius akibat tabrakan pada 25 Juli lalu juga berdampak ke perekonomian negara tersebut. Sebagai negara kepulauan, Mauritius menggantungkan pariwisata dan sumber daya laut sebagai pemasukan utama negara. "Nelayan tidak dapat menangkap apa pun di laut. Masyarakat tidak dapat lagi pergi ke pantai untuk beraktivitas atau melakukan hobi mereka, ini akan membuat mereka sedih dan depresi", ucap Ketua Canada Mauritius Cultural Association.

1. Kapal sudah terbelah dua

Akibat Cuaca Buruk, Kapal MV Wakashio Terbelah DuaMasyarakat dan relawan membuat kantung berisi jerami untuk menyerap minyak yang tumpah. Twitter.com/Environment_MU.

Dilansir dari majalah Forbes, Nagashiki Shipping selaku pemilik MV Wakashio melaporkan bahwa pada Jumat (15/08) lalu, celah di ruang kargo nomor 8 semakin melebar. Keretakan celah semakin parah dan menyebabkan kapal terbelah menjadi dua keesokan harinya (16/08). Organisasi lingkungan setempat, Eco Sud dalam jumpa pers di hari yang sama mengatakan bahwa 7.000 galon atau sekitar 30 meter kubik minyak masih berada di dalam kapal dan berisiko tumpah ke laut.

Sebelum kapal terbelah menjadi 2, upaya mengambil minyak dari kapal sudah dilakukan oleh pihak berwenang. Walaupun begitu, upaya ini masih menemui banyak kegagalan yang semakin mencemari perairan di sekitar kapal. Pada awal minggu lalu, Sunil Dowarkasing selaku mantan anggota parlemen Mauritius mengatakan bahwa satu dari tiga tangki minyak mengalami kebocoran. Laporan yang sama juga dikeluarkan oleh Mitsui O.S.K. Lines yang menyatakan bahwa sekitar 1.180 metrik ton minyak bocor dan 460 ton diantaranya diambil secara manual dari laut maupun pantai.

2. India kirimkan bantuan

Akibat Cuaca Buruk, Kapal MV Wakashio Terbelah DuaPengiriman 30 ton peralatan dan 10 ahli dari India ke Mauritius untuk membantu memberishkan minyak di perairan yang terkontaminasi. Twitter.com/HCI_PortLouis

Perusahaan analitik asal AS, Ursa Space Systems melalui Satelit Finnish Iceye memperlihatkan sekitar 27 kilometer persegi laut di Mauritius terkena dampak dari tumpahan minyak. Agar kerusakan tidak menjadi lebih parah, masyarakat dan sukarelawan telah membuat kain berisi jerami dan celana ketat berisi rambut untuk menyerap minyak. Stasiun berita BBC melaporkan bahwa aksi ini tetap dilakukan meskipun pemerintah mengimbau agar pihak berwenang saja yang melakukannya.

Negara tetangga seperti India turut membantu Mauritius dalam mengatasi kekacauan ini. Di hari kemerdekaan India pada tanggal 15 lalu, staf diplomat India turun ke lokasi untuk membersihkan minyak di daerah yang terdampak. Tidak hanya itu, India juga mengirimkan helikopter HAL's Dhruv dan 3 helikopter Chetak lainnya untuk mengeluarkan sisa minyak dari kapal MV Wakashio.

3. Warga Mauritius di Kanada selenggarakan lomba rencana konservasi

Akibat Cuaca Buruk, Kapal MV Wakashio Terbelah DuaPravind Jugnauth, PM Mauritius yang menyatakan negaranya berada dalam kondisi darurat dan meminta bantuan internasional. Twitter.com/PKJugnauth.

Warga Mauritius yang berada di Kanada juga turut bergerak untuk membantu memulihkan ekosistem laut negaranya. Canada Mauritius Cultural Association mengajak organisasi lingkungan di Mauritius untuk membuat rencana pemulihan ekosistem laut jangka panjang. Setelah rencana diterima, profesor biologi kelautan dari 3 universitas berbeda di Kanada akan melakukan seleksi dan memilih rencana terbaik. Tidak hanya profesor, masyarakat Mauritius di Kanada juga memiliki suara untuk memilih rencana yang diajukan oleh organisasi lingkungan tersebut. Rencana yang terpilih kemudian akan dijalankan dan didanai oleh Canada Mauritius Cultural Association.

Salah satu warga Kanada yang lahir di Mauritius, Joy Nursiah, juga melakukan penggalangan dana untuk meringankan krisis ekologis negara kelahirannya. Walaupun sudah tidak tinggal di Mauritius, Nursiah mengajak organisasi lingkungan Eco Sud, Sovlanatir, dan Lagon Blue untuk menggalang dana di Facebook.

Dana yang terkumpul rencananya akan digunakan untuk membeli bio mikroorganisme yang berfungsi untuk memecah minyak di daerah yang mustahil untuk dibersihkan secara manual. "Fokus kami lebih mengarah pada pembersihan di sekitar hewan dan kehidupan liar, seperti penanaman kembali dan konservasi", jelas Nursiah seperti yang diberitakan CBC.

Baca Juga: 4 ABK WNI Kembali Ditemukan Meninggal di Kapal Ikan Tiongkok

Aviliani Vini Photo Verified Writer Aviliani Vini

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya