Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi badai (pexels.com/Sebastian Voortman)
Ilustrasi badai (pexels.com/Sebastian Voortman)

Jakarta, IDN Times - Setidaknya ada 11 orang tewas di negara bagian selatan Brasil Rio Grande do Sul setelah badai topan ekstra-tropis melanda wilayah itu, menurut otoritas negara bagian pada Minggu (18/6/2023). Badai tersebut terjadi pada Jumat (16/6/2023) yang menyebabkan hujan deras dan banjir.

Pencarian dengan menggunakan helikopter sedang dilakukan di kawasan yang terdampak banjir untuk menemukan 20 orang lainnya yang hilang. Salah satu wilayah yang terdampak adalah kota Caraa dengan populasi lebih dari 8 ribu orang.

1. Pemerintah Brasil sudah melakukan 2400 evakuasi dalam dua hari terakhir

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, yang mengunjungi daerah tersebut buka suara terkait bencana yang menimpa wilayahnya.

"Situasi di Caraa sangat mengkhawatirkan kami. Sangat penting bahwa kami dapat, secara terorganisir, dengan cepat memetakan daerah-daerah utama yang terkena dampak dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan dukungan," kata Gubernur Eduardo Leite, dilansir Reuters.

Banyak penduduk di daerah yang terkena dampak berlindung di fasilitas olahraga luar ruangan di kota mereka. Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan untuk risiko tanah longsor di beberapa daerah.

Leite mengatakan pihak berwenang telah melakukan 2.400 evakuasi dalam dua hari terakhir.

"Tujuan utama kami pada saat pertama ini adalah untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Kami menyelamatkan orang-orang yang terlantar, menemukan orang hilang dan memberikan semua dukungan kepada keluarga," tambahnya.

2. Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung di sepanjang Juni 2023

Ilustrasi badai (unsplash.com/@raychelsnr)

Beberapa jalan masih diblokir di Rio Grande do Sul, menurut ABC News. Selain itu, penerbangan ke kota-kota utama negara bagian Brasil dibatalkan sementara dan listrik padam di seluruh negara bagian.

Menurut Gubernur Leite, para petugas sedang memeriksa jalan dan jembatan yang rusak untuk melihat apakah ada akses yang dapat dibangun kembali ke daerah yang paling terkena dampak.

Walikota Maquine mengatakan diperkirakan hujan turun dua kali lebih banyak dalam 24 jam dari biasanya selama bulan Juni. Dia menambahkan bahwa curah hujan di kotanya melampaui 29,4 sentimeter (sekitar 11 inci) dalam satu hari.

Para ahli mengatakan badai yang terjadi merupakan siklon ekstratropis, sejenis fenomena cuaca yang paling sering terjadi di garis lintang tengah dan tinggi daripada di daerah tropis.

3. Petugas evakuasi tampak kesusahan melakukan tugasnya

Hujan juga mengancam area pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian Kota Maquine. Dilansir dari New York Times, video dari pemerintah setempat menunjukkan seorang penyelamat dengan pakaian basah menarik seorang pria dan seekor anjing ke atas helikopter saat air banjir terjadi.

Foto-foto lainnya menunjukkan petugas pemadam kebakaran berjalan dengan susah payah melalui jalan-jalan yang dipenuhi grafiti berwarna ungu saat mereka membawa seseorang di kursi roda. Roda kendaraan pemadam kebakaran tersebut tampak setengah terendam.

Petugas pemadam kebakaran juga menyelamatkan pasien dari pusat perawatan kesehatan yang kebanjiran di Sapiranga, sebuah kota sekitar 75 mil sebelah barat Maquine. Dalam foto penyelamatan itu, seorang pria terlihat terbaring di atas perahu di dalam pusat kesehatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team