Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Brasil-Venezuela Buka Lembaran Baru Hubungan Diplomatik

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Presiden Brasil, Lula da Silva saat bertemu di Brasilia, Senin (29/5/2023). (twitter.com/NicolasMaduro)

Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengadakan kunjungan kenegaraan ke Brasil pada Senin (29/5/2023). Ia pun bertemu langsung dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva untuk mempererat relasi kedua negara yang sempat merenggang saat kepemimpinan Bolsonaro. 

Pada 2019, eks Presiden Jair Bolsonaro menolak mengakui Maduro sebagai pemimpin resmi di Venezuela dan melarangnya masuk ke Brasil. Eks presiden sayap kanan itu justru mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara. 

Sementara, kunjungan Maduro ke Brasilia ini menjadi yang pertama sejak terakhir kali diadakan pada 2015. 

1. Maduro promosikan relasi baru Brasil-Venezuela

Dalam pidatonya, Maduro menekankan pada penguatan hubungan politik dan ekonomi antara Brasil dan Venezuela. Ia menyerukan lembaran baru relasi kedua negara Amerika Selatan tersebut. 

"Kami menyaksikan kembalinya hubungan Brasil-Venezuela. Hari ini, sebuah era baru kedua negara sudah dibuka. Kami akan membangun rencana baru yang meliputi semua area dan memperbolehkan dialog antar-pemerintahan," papar Maduro, dikutip Telesur.

Pada saat yang sama, Maduro juga menekankan bahwa Venezuela tengah berupaya mendiversifikasi struktur produktifnya dan akan melangkah ke arah pemulihan pertumbuhan ekonomi.

"Venezuela tengah mempersiapkan hubungan ke arah yang benar kepada investor asal Brasil. Kami sudah membuka semua pintu untuk mengembalikan era pembangunan bersama," sambungnya. 

2. Lula kecam ratusan sanksi kepada Venezuela

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Presiden Brasil, Lula da Silva di Brasilia, Senin (29/5/2023). (twitter.com/NicolasMaduro)

Dalam pertemuan itu, Lula mengecam ratusan sanksi Amerika Serikat (AS) kepada Venezuela. Ia pun menekankan ingin mempertahankan hubungan baik dengan Venezuela di tengah sanksi dan tekanan dari AS. 

Lula juga membela hak dari setiap penduduk Venezuela untuk memilih pemimpinnya, termasuk memilih Maduro. Ia juga mendukung Venezuela yang berniat masuk sebagai anggota BRICS. 

"Ini luar biasa dan tidak bisa dijelaskan bahwa satu negara (Amerika Serikat) menetapkan 900 sanksi kepada negara lain (Venezuela)," tutur Lula. 

Ia pun mengkritisi Uni Eropa dan AS yang mengakui oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara di Venezuela sejak 2019. Ia menyebut aksi tersebut sebagai narasi yang dibuat untuk melawan Venezuela dan pemerintahan resminya. 

3. Lula berniat satukan kembali Amerika Selatan

Presiden Brasil, Lula da Silva ketika sampai di Lisbon, Portugal, Jumat (21/4/2023). (twitter.com/LulaOficial)

Pada Jumat (26/5/2023), Presiden Brasil, Lula da Silva juga menyerukan KTT Amerika Selatan yang dijadwalkan pada Selasa (30/5/2023). Ia mengundang 11 pemimpin seluruh negara Amerika Selatan dan hanya Presiden Peru, Dina Boluarte yang dipastikan tidak hadir. 

"Pertemuan ini bertujuan untuk melanjutkan dialog dengan negara Amerika Selatan yang memendek dalam beberapa tahun terakhir dan ini adalah prioritas pemerintaha Lula. Kami sangat menyadari bahwa terdapat perbedaan visi dan ideologi antar-negara, tapi Lula ingin mengaktifkan kembali dialog yang didasarkan pada pandangan bersama antar-negara," kata Gisela Padovan, selaku Sekretariat Amerika Latin dan Karibia. 

Meski tidak dijelaskan proposal yang spesifik, Lula disebut akan mendiskusikan terkait perluasan integrasi, termasuk penciptaan mekanisme kooperasi di Amerika Selatan. Pasalnya, saat ini tidak ada blok yang masih eksis di kawasan tersebut. 

Pada 2008, Lula membentuk UNASUR (Union of South American Nations) yang akhirnya terpecah belah di tengah perubahan pemerintahan beberapa negara. Kini hanya, tujuh negara yang masih tergabung di dalamnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us