Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Jerman (unsplash.com/Maheshkumar Painam)
ilustrasi Jerman (unsplash.com/Maheshkumar Painam)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Chad di Jerman, Mariam Ali Moussa, telah dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri pada Selasa (11/4/2023). Dia diperintahkan untuk meninggalkan Jerman dalam waktu 48 jam.

Keputusan Berlin dilakukan sebagai tindakan balasan setelah sebelumnya Chad mengusir Duta Besar Jan-Christian Gordon Kricke. Jerman mengatakan bahwa pengusiran duta besarnya tidak memiliki dasar.

1. Tindakan balasan oleh Jerman

ilustrasi bendera Chad (Unsplash.com/Engin Akyurt)

Gordon Kricke yang diusir Chad tiba di negaranya pada Minggu, setelah dijemput di bandara di ibu kota N'Djamena. Dia diusir pemerintah Chad karena dianggap bersikap tidak sopan dan gagal menghormati kebiasaan diplomatik.

Dilansir Al Jazeera, Berlin kemudian melakukan tindakan balasan serupa, dengan mengusir duta besar Mariam Ali Moussa. Dia diperintahkan untuk keluar dari negara itu dalam waktu sesegera mungkin.

"Menanggapi pengusiran duta besar (Jerman), kami memanggil Duta Besar Chad di Berlin dan memintanya untuk meninggalkan Jerman dalam 48 jam. Kami menyesal harus sampai seperti ini," kata Kementerian Luar Negeri Jerman.

2. Jerman sebut kerja duta besarnya patut dicontoh

Tidak ada penjelasan rinci mengapa Gordon Kricke diusir oleh pemerintah N'Djamena. Namun, sumber pemerintah Chad yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, Kricke mengeluarkan komentar kritis tentang penundaan pemilu.

"Duta Besar Kricke melakukan pekerjaannya di N'Djamena dengan cara yang patut dicontoh dan mengadvokasi hak asasi manusia dan transisi cepat ke pemerintahan sipil di Chad," kata otoritas Jerman, dikutip dari Deutsche Welle.

Pada 2021, Chad kehilangan Presiden Idriss Deby Itno. Militer kemudian menunjuk putranya, Mahamat Idriss Deby, sebagai pemimpin transisi sementara selama 18 bulan.

Tapi, tahun lalu pemerintah mengumumkan memperpanjang masa transisi selama dua tahun lagi. Pengumuman itu menyebabkan protes besar yang menewaskan puluhan demonstran.

3. Jerman masih punya diplomat dengan pangkat lebih rendah di Chad

ilustrasi bendera Jerman (Unsplash.com/ Christian Wiediger)

Selain kritik Kricke tentang penundaan pemilu di Chad, dia juga disebut mengeluarkan komentar tentang keputusan pengadilan yang mengizinkan pemimpin junta militer Mahamat Idriss Deby mencalonkan diri sebagai pemimpin Chad.

Salah satu sumber menyebutkan, Kricke dianggap terlalu banyak ikut campur dalam urusan pemerintahan N'Djamena, yang akhirnya menjadi alasan pengusirannya.

Menurut Associated Press, meski duta besarnya telah diusir, namun kedutaan Jerman di Chad masih beroperasi dan melanjutkan pekerjaan bersama dengan mitra di lapangan. Berlin masih memiliki diplomat berpangkat lebih rendah untuk bekerja di sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team