PBB dan Jerman Kutuk Serangan Udara Junta Myanmar

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam serangan udara yang diluncurkan militer Myanmar ke Desa Pazi Gyi di wilayah Sagaing, yang terletak di tengah negara tersebut.
Setidaknya 50 orang tewas dalam serangan ini dan dikhawatirkan korban akan terus bertambah.
“Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan yang dilakukan junta Myanmar ini,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari Strait Times, Rabu (12/4/2023).
Guterres meminta agar junta militer segera mengakhiri kekerasan terhadap penduduk Myanmar di seluruh negeri.
1. Jerman juga mengutuk aksi junta Myanmar
Senada dengan PBB, Kementerian Luar Negeri Jerman juga mengecam aksi junta tersebut.
“Kami mengutuk serangan udara tentara Myanmar terhadap warga sipil dan meminta agar rezim segera mengakhiri kekerasan,” sebut pernyataan dari Jerman.
Jerman juga meminta agar Lima Poin Konsensus harus benar-benar diimplementasikan.
2. Militer Myanmar klaim korban tewas karena ranjau sendiri
Juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun tak menampik bahwa mayoritas korban yang tewas adalah para pejuang anti-kudeta, namun mungkin ada beberapa korban juga yang merupakan warga sipil.
“Tapi korban yang tewas juga bisa karena ranjau yang ditanam oleh mereka sendiri,” katanya.
Serangan ini terjadi pada Selasa pagi kemarin di mana jet tempur junta menjatuhkan bom di balai komunitas.
3. Serangan terjadi saat pembukaan kantor pasukan pertahanan
Sebelum pesawat militer memberondong Desa Pazi Gyi, para penduduk memang sedang berkumpul untuk merayakan pembukaan kantor pasukan pertahanan setempat.
Mayoritas korban tewas dilaporkan adalah perempuan dan anak-anak yang sedang menari untuk pembukaan kantor tersebut.
Pemerintah bayangan Myanmar yang dibentuk usai kudeta bernama National Unity Goverment atau NUG mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan yang keji.