Bantu Ukraina, Australia Akan Kirim Kendaraan Lapis Baja Bushmaster

Australia bergabung dengan Amerika Serikat dan blok negara-negara Barat dalam mengambil sikap terkait perang Ukraina-Rusia. Australia dengan jelas membantu Ukraina dan menjatuhkan serangkaian sanksi kepada ratusan orang Rusia dan Belarus, sekutu utama Moskow.

PM Scott Morrison, dikutip dari Associated Press, mengatakan "kalian (Ukraina) tidak hanya mendapatkan doa kami, tapi juga memiliki senjata kami, bantuan kemanusiaan kami, sanksi kami terhadap mereka yang berusaha menyangkal kebabasan dan kalian bahkan memiliki batu bara kami."

Sejauh ini, Australia telah menggelontorkan dana ke Ukraina sebanyak 68 juta dolar AS atau Rp976 miliar dalam bantuan militer, 49 juta dolar AS atau Rp703 miliar dalam bantuan kemanusiaan, dan 70 ribu metrik ton batu bara. Australia, seperti Indonesia, adalah salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia.

Kini, Australia akan memberikan bantuan tambahan ke Ukraina sebanyak 25 juta dolar atau Rp359 miliar. Itu termasuk bantuan militer seperti kendaraan lapis baja Bushmaster.

Dilansir ABC, Presiden Zelenskyy berpidato di hadapan parlemen Australia selama 16 menit. Ada dua poin utama yang disampaikan, yaitu kenangan terhadap pesawat MH17 dan ancaman Rusia. 

Dalam tragedi ditembaknya pesawat Malaysia Airlines MH17, 196 korban warga negara Belanda dan 38 warga Australia tewas. MH17 ditembak rudal pertahanan Buk ketika berada di atas langit Ukraina, tepatnya di atas wilayah Donbass, 50 sampai 80 kilometer sebelum memasuki wilayah udara Rusia.

Pada saat yang sama, Zelenskyy menyerukan sanki yang lebih keras dan mendesak supaya kapal-kapal Rusia dilarang berlabuh di pelabuhan internasional. 

Australia, yang mengambil sikap mendukung Ukraina, telah memberikan banyak bantuan baik militer atau kemanusiaan. Namun, dipublikasikan secara rinci berapa kendaraan lapis baja Bushmaster yang dikirim. Juga tidak disampaikan kapan kendaraan dan bantuan militer lainnya akan tiba di Kiev.

Kendati tidak ada keterangan detail soal bantuan yang dikirim, Morrison memastikan bahwa paket bantuan itu termasuk kendaraan lapis baja Bushmaster yang menjadi andalan Negeri Kanguru. 

Bushmaster dikembangkan oleh Thales Australia dan diproduksi di fasilitas manufaktur di Victoria. Angkatan Darat Australia, menurut Army Technology, telah menguji kendaraan tersebut ribuan kilometer dalam kondisi iklim ekstrem. Kendaraan tersebut bisa menjadi kendaraan transportasi pasukan, ambulans, kendaraan serang, mortir dan komando.

Beberapa jenis dari Bushmaster telah dilengkapi kendali jarak jauh sebagai sistem pertahanan pasukan. Persenjataan yang bisa dibawa adalah senapan mesin kaliber 5,56 mm atau 12,7 mm. Selain itu, meriam ringan juga bisa dipasang.

Kendaraan Bushmaster memiliki bobot sekitar 12,5 ton dan dapat melaju lebih dari 100 kilometer per jam. Bushmaster sudah teruji dan digunakan di Afghanistan, dapat menahan ranjau darat dan bahan peledak lainnya.

Kendaraan lapis baja ini dapat mengangkut sembilan penumpang dan satu sopir. Kendaraan lapis baja tersebut telah digunakan oleh beberapa negara seperti Belanda, Jepang, dan Jamaika. Kanada dan Inggris juga dikabarkan tertarik untuk memilikinya.