Keluarga Muslim Amerika Ini Jadi Seteru Baru Donald Trump, Ini Sebabnya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia sudah mengetahui usulan Donald Trump untuk melarang kaum muslim datang ke Amerika Serikat untuk sementara waktu. Mengomentari wacana tersebut, Khizr Khan, ayah dari personil angkatan darat AS Kapt. Humayun Khan yang gugur di Iraq pada tahun 2004 angkat bicara melawan keputusan ini. Melalui wawancara dengan Vocativ, Khan mengatakan bahwa nilai yang diangkat oleh Trump tidak merepresentasikan nilai-nilai Amerika yang sebenarnya. Berikut adalah perkembangan kondisi terkait hal tersebut.
Khizr dan Ghazala Khan menjadi sorotan di Konvensi Nasional Partai Demkorat setelah memberikan pidato tegas untuk menghormati anak mereka yang gugur di Irak membela AS, Kapten Humayun Khan. Dalam pidatonya, Khizr menantang kebijakan Trump yang akan melarang muslim masuk ke AS jika dia terpilih menjadi presiden.
Desember 2015: Hillary Clinton membela keluarga Khan.
Captain Humayun Khan was an immigrant and an American hero. This is his story.https://t.co/6herqIGbcI
— Hillary Clinton (@HillaryClinton) 19 Desember 2015
Hillary Clinton menyampaikan pujian sekaligus bela sungkawanya kepada putra Khan di akhir Desember, mengatakan bahwa Kapten Humayun Khan telah merepresentasikan "sosok yang terbaik dari Amerika". Hillary Clinton bahkan mengucapkan ulang kata-kata Khan di wawancaranya bersama Vocativ.
28 Juli 2016: Khizr Khan menyinggung Trump melalui pidato di DNC 2016.
Khan berbicara di malam terakhir Democratic National Convention (DNC), memberikan tribut yang menyentuh kepada putranya sebelum mengungkapkan ketidaksetujuannya pada Trump. Khan bahkan mempertanyakan dan meragukan bahwa Donald Trump pernah membaca Konstitusi Amerika Serikat. Khan kemudian mengangkat salinan Konstitusi ukuran saku dan menawarkan untuk meminjamkannya pada Trump. Khan mengakhiri pidatonya dengan mengatakan bahwa Donald Trump belum mengorbankan apapun dan siapapun.
29 July 2016: Keluarga Khan mengungkapkan kesedihannya lagi.
Keluarga Khan tampil pada wawancara dengan MSNBC di acara The Last Word. Gazhala Khan mengatakan bahwa berada di panggung sangatlah berat rasanya karena ia tidak dapat melihat gambar putranya, ia bahkan tidak dapat masuk ke ruangan di mana gambarnya disimpan. Khan memberikan pernyataan yang menyentuh kepada Mitch McConnell, R-ky., selaku Senate Majority Leaderdan pembicara tuan rumah Paul Ryan, R-Wis., untuk menghentikan Trump.
Baca Juga: Kicauan Donald Trump Soal Islam dan Penembakan Orlando Dikecam Keras, Apa Isinya?
30 Juli 2016: Trump tidak setuju dengan ucapan Khizr Khan dan balik menyerang istrinya, Ghazala.
Dalam interview dengan George Stephanopoulos di ABC News, Trump menyerang balik perkataan Khan bahwa ia tidak pernah mengorbankan apapun. Trump memberikan tuduhan bahwa pidato Khan ditulis oleh penulis naskah pidato Hillary. Tapi menurut Politico, Khan tidak menggunakan penulis naskah sama sekali.
Trump menyatakan bahwa ia telah melakukan banyak pengorbanan untuk Amerika. Trump juga menyerang Ghazala Khan yang berdiri di samping suaminya sepanjang pidatonya, dengan tuduhan Ghazala tidak berbicara sama sekali karena wanita tersebut beragama islam.
Editor’s picks
Gazhala Khan membalas pernyataan tersebut dengan tulisan op-ed di thewashingtonpost.com. Ghazala bercerita bahwa ia sebenarnya dipersilakan untuk berbicara tapi terlalu emosi untuk melakukannya.
31 Juli 2016: Trump membelokkan debat dengan membawa topik "teror Islam radikal"
Captain Khan, killed 12 years ago, was a hero, but this is about RADICAL ISLAMIC TERROR and the weakness of our "leaders" to eradicate it!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 31 Juli 2016
Khizr Khan mengatakan dalam acara State of The Union di CNN bahwa Trump memiliki "jiwa kegelapan". Sementara itu, Trump mencoba mengakhiri kontroversi dengan mengatakan bahwa debat yang ia mulai tersebut menyangkut "teror Islam radikal". Trump bahkan mengatakan bahwa Kapten Humayun Khan adalah pahlawan sebelum berkata bahwa Khizr Khan telah menyerangnya secara "membabi buta".
I was viciously attacked by Mr. Khan at the Democratic Convention. Am I not allowed to respond? Hillary voted for the Iraq war, not me!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 31 Juli 2016
1 Agustus 2016: Partai Republikan ikut bersuara.
Mr. Khan, who does not know me, viciously attacked me from the stage of the DNC and is now all over T.V. doing the same - Nice!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 1 Agustus 2016
Persetruan ini berlanjut, dengan Khizr Khan tampil dalam beberapa acara televisi pagi yang cukup jelas menyerang Trump. Khan mengatakan bahwa kandidat presiden yang ia selama ini disinggung sangat mengejutkannya. Ketidakpeduliannya secara sosial telah memecah seluruh bagian negara, agama, komunitas, kaum minoritas sekaligus golongan tertentu selama proses pencalonan presiden berjalan. Dan Khan heran, kenapa dia tetap tidak diperkenankan mengungkapkan yang ia rasakan.
This story is not about Mr. Khan, who is all over the place doing interviews, but rather RADICAL ISLAMIC TERRORISM and the U.S. Get smart!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 1 Agustus 2016
Sementara itu, Senat bagian Arizona John McCain, yang pernah menjadi target kritik kontroversial Trump berharap bahwa para penduduk Amerika mengerti bahwa segala yang diucapkan oleh calon presiden kontroversial tersebut tidak merepresentasikan Partai Republikan, para anggotanya atau kandidatnya.
Baca Juga: Donald Trump Semakin Serius Melarang Umat Islam Masuk Amerika