Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arsip foto - Foto tertanggal 11 November 2022 dari kapal perusak berpeluru kendali USS Milius (DDG 69). (ANTARA/ Foto Angkatan Laut AS oleh Michael B. Jarmiolowski melalui ABACAPRESS.COM/pri.)

Jakarta, IDN Times - Militer China, pada Kamis (23/3/2023), mengatakan bahwa pihaknya telah memantau dan mengusir kapal perusak Amerika Serikat (AS) yang secara ilegal memasuki perairan di sekitar Kepulauan Paracel di Laut China Selatan (LCS).

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan bahwa kapal perusak berpeluru kendali USS Milius menyusup ke perairan teritorial China. Tindakan tersebut dianggap merusak perdamaian dan stabilitas di jalur air yang sibuk itu.

"Pasukan teater akan mempertahankan keadaan siaga tinggi setiap saat dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas di LCS," kata juru bicara Komando Teater Selatan China, Tian Junli, dilansir Reuters.

1. AS bantah armadanya diusir

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (pixabay.com/Michael Luenen)

Angkatan Laut AS membantah pernyataan militer China, dengan mengatakan kapal perusak itu sedang melakukan operasi rutin di LCS dan tidak diusir.

"AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," kata sebuah pernyataan dari Armada ke-7 Angkatan Laut AS.

Hal ini bukan kali pertama terjadi. Pada Juli tahun lalu, kapal AS yang sedang melakukan operasi kebebasan navigasi (Fonop) dilaporkan diusir oleh tentara China (PLA). Namun, hal tersebut dibantah oleh AS.

“AS menjunjung tinggi kebebasan navigasi untuk semua negara sebagai prinsip. Selama beberapa negara terus mengklaim dan menegaskan batasan hak yang melebihi otoritas mereka berdasarkan hukum internasional, AS akan terus membela hak dan kebebasan laut yang dijamin untuk semua,” kata Komando Indo-Pasifik AS saat itu, dikutip The Guardian.

2. AS rutin lakukan latihan di LCS

Editorial Team

Tonton lebih seru di