Pembangunan proyek kereta cepat sempat jadi simbol kemajuan infrastruktur di Asia Tenggara. Banyak negara yang ingin meniru langkah Indonesia lewat proyek Jakarta-Bandung atau Whoosh, yang disebut-sebut sebagai proyek ambisius pertama di kawasan ini. Namun, setelah muncul kabar bahwa Indonesia kini melakukan negosiasi ulang utang proyek tersebut dengan China, pandangan beberapa negara terhadap proyek serupa mulai berubah.
Masalah biaya membengkak, keterlambatan pembangunan, dan kekhawatiran soal jebakan utang menjadi pelajaran berharga. Proyek yang awalnya diharapkan jadi penggerak ekonomi, kini justru menimbulkan pertanyaan besar: apakah pembangunan infrastruktur megah selalu sepadan dengan risikonya? Beberapa negara kini memilih meninjau ulang, menunda, atau bahkan mengubah skema pembiayaan mereka agar tidak mengalami hal serupa seperti Indonesia.
Berikut lima negara di Asia Tenggara yang kini mulai berhati-hati dalam menindaklanjuti proyek kereta cepatnya.