Saenggok Land Fill, TPA di Busan (IDN Times / Satria Permana)
Bergeser dari kantor BECO, penulis diajak ke lokasi lain di sebuah bukit, Saenggok Land Fill. Bukitnya tandus di tengah, namun sejumlah pepohonan tumbuh dalam pinggiran bukit. Hal itu membuktikan jika tanah di bukit tersebut masih layak ditanami pepohonan.
Bagi kamu, kaum milenials yang nonton serial Kamen Rider atau lebih dikenal sebagai Satria Baja Hitam, pasti akan terkenang dengan lokasi bukit ini sebagai lokasi untuk bertarung dengan monster-monser antagonisnya. Kira-kira seperti itulah gambaran situasi bukit yang penulis sambangi.
Kim Da Hye, staf BECO, yang menemani penulis dan jurnalis lainnya menjelaskan jika bukit itu sebenarnya merupakan tempat penimbunan sampah. Menariknya, sama sekali tak ada bau menyengat yang muncul dari bukit tersebut, meski menjadi tempat pembuangan akhir.
Hal ini disebabkan oleh adanya UU Daur Ulang di Korea Selatan yang sudah berlangsung lama. Sampah-sampah makanan atau basah lainnya, sudah dipilah terlebih dulu untuk diproses di lokasi lain. Nantinya, sampah-sampah itu didaur ulang untuk pakan ternak.
Kemudian, sampah plastik dan yang bisa didaur ulang akan diproses. Sampah-sampah ini akan dibakar di mesin incinerator dengan suhu 850-1.000 derajat celsius. Lalu, sisa pembakarannya ditimbun di Saenggok Land Fill.
Abu dari sampah ini juga tak akan menyebar ke mana-mana. Sebab, abunya akan dikubur di Saenggok Land Fill. Menariknya, asal tanah penimbunan ini juga berasal dari galian pembangunan apartemen di kawasan Busan. Artinya, tak ada sampah yang tersisa di Korea Selatan dan selalu mampu diubah menjadi hal berguna.
Lalu, bagaimana dengan sampah-sampah obat? Residunya tentu masih ada. BECO juga memitigasi hal ini dengan proses tertentu.
Kemudian, ada sampah yang menghasilkan gas pula. Nantinya, sampah-sampah yang menghasilkan gas akan diproses, diolah untuk dijadikan sumber energi listrik ke rumah-rumah penduduk.