Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Belarus Alexander Lukashenko. (Kremlin.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Kamis (13/3/2025), menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) sebenarnya tidak memiliki rencana mengakhiri perang di Ukraina. Ia mengatakan bahwa proposal gencatan senjata itu hanya sebatas trik. 

Pekan lalu, Lukashenko sudah menawarkan negaranya menjadi lokasi penyelenggaraan negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina. Presiden Belarus yang memimpin sejak 1994 itu bahkan mengaku akan menyambut baik kedatangan Presiden AS, Donald Trump, di Minsk. 

1. Pernyataan Trump tidak dapat dipercaya

Lukashenko mengatakan, Rusia saat ini memiliki kartu besar dengan serangkaian kemenangan di garis depan. Sehingga, gencatan senjata cukup sulit diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Proposal gencatan senjata ini adalah ujian. Saya melihat ini cukup sulit bagi Putin menerima proposal tersebut karena saat ini Rusia sukses di garis depan Kurks Oblast. Sedangkan ancaman sanksi-sanksi dari AS tidak akan mengguncang Rusia," tuturnya, dilansir The Moscow Times.

Ia meminta agar semua pihak tidak tertipu oleh trik dari Trump. Ia mengklaim bahwa omongan Trump tidak dapat dipercaya begitu saja. 

"Dia dapat mengatakan satu hal pada pagi hari kemudian berubah haluan pada sore hari dan membohongi kami semua dan Anda. Saya menganjurkan Anda untuk memberikan kami fakta dan realitas di lapangan," tambahnya. 

2. Sebut Ukraina seharusnya menyetujui gencatan senjata dari dulu

Bendera Ukraina. (unsplash.com/f_tek)

Lukashenko mengatakan, seharusnya Ukraina bisa mengusulkan gencatan senjata dan bernegosiasi damai sejak dulu. Ia mengaku sudah mendorong Ukraina untuk bernegosiasi dalam menyelesaikan konflik. 

"Sejak awal, saya sudah meminta negosiasi dibandingkan perang. Saya sudah memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mengambil tanggung jawab atas perang yang terjadi di Ukraina. Saya sudah mengatakan bagaimana jika AS dipimpin oleh presiden baru? Lihatlah, saya benar kan?" tuturnya, dilansir Belta.

Lukashenko menambahkan, sebenarnya tidak ada negara Barat yang mau membantu Ukraina. AS saat ini pun sudah meminta soal eksploitasi mineral langka di Ukraina yang sebelumnya tidak pernah dibahas. 

3. Zelenskyy sebut Putin tidak menginginkan gencatan senjata

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine, CC0, via Wikimedia Commons)

Pada hari yang sama, Zelenskyy mengungkapkan bahwa Putin sebenarnya tidak menginginkan gencatan senjata selama 30 hari. Namun, ia tidak berani mengatakannya secara langsung kepada Trump. 

"Putin takut mengatakan secara langsung kepada Trump bahwa dia ingin melanjutkan perang ini dan ingin membunuh rakyat Ukraina. Mereka di Moskow menginginkan kondisi tertentu untuk gencatan senjata yang membuat lebih sulit atau menundanya," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent.

Respons Putin terhadap proposal gencatan senjata dianggap sebagai lanjutan manipulasi Rusia. Zelenskyy mengklaim, Putin sudah mempersiapkan penolakan proposal itu mulai sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm