Presiden Belarus, Alexander Lukashenko dan Presiden Rusia, Vladimir Putih saat bertemu di Sochi. (twitter.com/KremlinRussia_E)
Presiden Alexander Lukashenko mengatakan bila sanksi tidak akan mengakibatkan dampak buruk nyata kepada Belarusia. "Tentu saja, tidak ada yang baik dari kebijakan ini. Namun, untuk menutup hal ini, tekuk lenganmu ke dada dan mati, tidak adalah alasan untuk itu" ungkap Lukashenko.
Di samping itu, Lukashenko juga mengatakan Belarusia kini mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Meskipun, ekonomi tengah terkontraksi sebesar 0.9 persen pada tahun lalu, tapi tahun ini diprediksi akan tumbuh hingga 1,2 persen di tahun 2021.
Rusia juga sudah bersedia memberikan bantuan ekonomi kepada Belarusia dengan menawarkan pinjaman, penjualan minyak dan gas dengan garga domestik. Selain itu, Rusia juga sudah bersedia membuka lebar barang-barang asal Belarusia ke pasar dalam negerinya.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah mendukung penuh Lukashenko ketika terjadinya protes besar anti pemerintahan usai pilpres di Belarusia. Meskipun, negara-negara Barat menduga pilpres itu dipenuhi kecurangan. Namun, Rusia justru menawarkan hutang 1,5 miliar dolar AS (Rp21,5 triliun) dan bantuan militer kepada Belarusia, dilaporkan dari Associated Press.