Rudal di situs rudal bawah tanah Garda Revolusi Iran di lokasi yang dirahasiakan. Foto diperoleh pada Jumat (8/1/2021). ANTARA FOTO/IRGC/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS/rwa.
Ulasan Kantor Berita Reuters pada Jumat (4/10/2024) mengungkap, ada tiga kemungkinan sasaran serangan balasan Israel terhadap Iran. Tiga hal tersebut adalah instalasi militer Iran, fasilitas nuklir Iran, dan fasilitas minyak.
Beberapa analis yakin, Israel bakal menargetkan fasilitas militer Iran untuk menghancurkan sistem pertahanan udara dan peluncur rudalnya. Jika hal tersebut terjadi, serangan itu akan menjadi yang paling keras terhadap Iran.
Analis lain memperkirakan, fasilitas nuklir akan menjadi target utama. Program nuklir Iran tersebar di banyak lokasi, hanya beberapa di antaranya yang dibangun di bawah tanah.
Richard Hooker, seorang pensiunan perwira Angkatan Darat AS, mengatakan bahwa ada kemungkinan besar Israel dapat menyerang fasilitas nuklir Iran. Namun itu bukan hanya kemungkinan.
"Ketika Anda melakukan sesuatu seperti itu, Anda menempatkan pimpinan Iran dalam posisi untuk melakukan sesuatu yang cukup dramatis sebagai tanggapan," katanya.
Adapun Iran selama ini membantah telah mengembangkan senjata nuklir. Fatwah pimpinan tertinggi Iran mengatakan bahwa memiliki senjata nuklir adalah haram.
Terakhir, Israel juga kemungkinan menyerang industri perminyakan Iran, yang akan merugikan perekonomiannya. Hal ini akan berkonsekuensi pada kenaikan harga minyak global.
"Saya tidak yakin bahwa (kenaikan harga minyak dunia) akan menahan Israel," kata David Des Roches, mantan pejabat Departemen Pertahanan AS.