Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))

Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy direncanakan bertemu setelah Kementerian Luar Negeri mereka menandatangani perjanjian damai. Namun, beredar kabar bahwa kedua acara ini diusulkan untuk diadakan secara bersamaan.

Di tengah kabar tersebut, Vladimir Medinsky, kepala tim negosiasi Rusia pada Selasa (29/3/2022) menegaskan bahwa Putin dan Zelensky kemungkinan akan bertemu hanya setelah kesepakatan siap untuk ditandatangani.

1. Pertemuan tidak mudah

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))

Medinsky, yang juga ajudan Putin, mengatakan bahwa sebuah perjanjian harus disiapkan dan disetujui oleh para perunding dan menteri luar negeri mereka sebelum presiden mereka dapat bertemu.

“Sebelum membahas kemungkinan pertemuan para presiden, sebuah perjanjian harus disiapkan dan disetujui oleh para perunding, dan kemudian disahkan oleh para menteri luar negeri,” jelasnya, dikutip dari Business Standard, Rabu.

Dalam kesempatan itu, ia juga dikutip menyatakan bahwa pertemuan kedua presiden tidak akan sederhana. Itu terutama karena pertemuan itu bisa menjadi pertemuan multilateral dengan partisipasi negara penjamin perdamaian dan keamanan Ukraina.

2. Ada kemajuan yang dicapai

Presiden Ukraina Volodymye Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin (readingsexy.com)

Pada Selasa, telah terjadi pertemuan antara negosiator Ukraina dan Rusia di Turki. Negosiator utama Ukraina mengatakan kemajuan yang cukup telah dicapai pada pembicaraan tersebut untuk menyelesaikan konflik dengan Rusia sehingga memungkinkan pertemuan antara presiden kedua negara.

“Hasil pertemuan hari ini cukup untuk pertemuan di tingkat para pemimpin,” kata perunding Ukraina David Arakhamia, dikutip dari Economic Times.

3. Invasi Rusia ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Perundingan itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menghentikan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Perang antara Rusia dan Ukraina terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi darat, laut dan udara pada 24 Februari ke Ukraina. Langkah itu memicu serangkaian sanksi ekonomi, seperti gelombang pembatasan keuangan yang telah menjatuhkan nilai rubel, meroketnya inflasi, dan menyebabkan banyak pengangguran.

Editorial Team