Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah memperingatkan bahwa pasokan kemanusiaan di Gaza terus berkurang. Sebab, tidak ada kargo yang memasuki daerah kantong itu selama lebih dari tiga minggu karena pembatasan Israel.
"Sebagian besar upaya organisasi kemanusiaan untuk mengoordinasikan akses dengan otoritas Israel di Gaza ditolak," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dikutip dari Anadolu Agency.
Dujarric mengungkapkan penolakan tersebut menghalangi pekerja bantuan untuk melakukan tugas-tugas penting. Ini termasuk mengambil pasokan yang terlantar di perbatasan dan mengirimkan bahan bakar ke toko roti.
Pada 18 Maret, militer Israel melancarkan kampanye udara mendadak di Gaza yang menewaskan hampir 800 orang dan melukai lebih dari 1.600 orang. Tindakan brutal tersebut menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran pertahanan yang berlaku antara Israel-Hamas pada Januari.
Genosida Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 50.100 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Sementara, lebih dari 113.700 lainnya mengalami luka-luka.