Jakarta, IDN Times - Pihak-pihak yang bertikai dalam perang Yaman, baik itu kelompok Houthi atau pasukan pemerintah yang dibantu koalisi Arab Saudi, sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama dua bulan. Kesepakatan itu berlaku mulai Sabtu (2/4/22), persis ketika menyambut bulan suci Ramadan.
Ada beberapa perjanjian dalam gencatan senjata, di antaranya adalah penghentian operasi militer ofensif. Selain itu, serangan lintas batas Houthi ke negara lain juga harus dihentikan.
Sebagai informasi, perang Yaman yang dimulai sejak 2014 telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas, dan sekitar 80 persen dari 30 juta penduduk bergantung dengan bantuan luar negeri.
Perang Yaman sering dilihat sebagai perang proksi. Kelompok Houthi disebut didukung oleh Iran yang Syiah dan pemerintah Yaman didukung oleh koalisi Saudi yang Sunni. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyambut baik pengumuman tersebut dan berharap itu akan jadi langkah pertama mencapai perdamaian permanen.