Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Turki. (unsplash.com/Tarik Haiga)

Jakarta, IDN Times - Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengumumkan gencatan senjata dengan Turki mulai Sabtu (1/3/2025). Pengumuman ini merespons seruan bersejarah Abdullah Ocalan, pemimpin PKK yang sedang dipenjara, karena meminta kelompoknya meletakkan senjata dan membubarkan diri.

Komite eksekutif PKK menyatakan tidak akan melakukan aksi bersenjata kecuali diserang. Pernyataan ini dipublikasikan oleh kantor berita pro-PKK Firat (ANF).

Seruan ini merupakan upaya perdamaian antara PKK dan Turki yang telah berkonflik selama 40 tahun sejak 1984. Lebih dari 40 ribu orang tewas dalam konflik berkepanjangan ini. Perjuangan PKK mengatasnamakan kepentingan etnis Kurdi yang mewakili sekitar 20 persen dari 85 juta penduduk Turki.

1. PKK ingin pemimpinnya dibebaskan terlebih dahulu

PKK meminta Abdullah Ocalan dibebaskan dari penjara di Pulau Imrali agar bisa memimpin proses pelucutan senjata secara langsung. Ocalan sendiri telah dipenjara dalam isolasi ketat di pulau tersebut sejak 1999.

"Kondisi penahanan Ocalan harus dilonggarkan. Dia harus bisa hidup dan bekerja secara bebas serta mampu menjalin hubungan tanpa hambatan dengan siapa pun yang dia inginkan, termasuk teman-temannya," tutur komite eksekutif PKK, dikutip BBC.

PKK menyatakan siap mengadakan kongres sesuai permintaan Ocalan. Kelompok ini meminta disiapkannya kondisi politik dan lingkungan yang aman agar proses perdamaian berhasil.

PKK kini telah bergeser dari tujuan awal mendirikan negara Kurdistan yang merdeka. Kini mereka berfokus mengupayakan otonomi yang lebih luas dan peningkatan hak-hak masyarakat Kurdi di Turki.

2. Respons terhadap seruan gencatan senjata

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyambut baik seruan perdamaian dari Ocalan. Namun, dia memperingatkan bahwa operasi militer akan dilanjutkan apabila janji PKK tidak ditepati.

"Ini kesempatan bersejarah untuk memulihkan hubungan persaudaraan antara rakyat Turki dan Kurdi yang telah rusak selama seribu tahun," kata Erdogan, dilansir The Guardian.

Wakil Presiden Turki, Cevdet ,Yilmaz menyebut pengumuman gencatan senjata sebagai fase baru menuju Turki yang bebas teror. Gencatan senjata ini terwujud setelah Devlet Bahceli, pemimpin partai MHP, memulai inisiatif penyelesaian konflik.

Bahceli menyarankan pemberian pembebasan bersyarat kepada Ocalan jika PKK meletakkan senjata dan membubarkan diri. Hal ini disampaikannya dalam sidang parlemen Turki pada Oktober lalu.

Upaya perdamaian sebelumnya antara PKK dan pemerintah Turki pernah gagal pada 2015. International Crisis Group melaporkan 7.152 orang tewas dalam bentrokan atau serangan teror di Turki dan Irak utara sejak saat itu.

3. Dampak perdamaian Turki-PKK di kawasan

PKK masih ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris. Status ini membuat proses negosiasi perdamaian menjadi lebih kompleks dan membutuhkan berbagai pertimbangan diplomatik.

Keberadaan PKK di Irak juga telah menjadi sumber ketegangan berulang antara Baghdad dan Ankara. PKK mempertahankan posisinya di wilayah Kurdistan Irak utara, tempat Turki juga memiliki pangkalan militer dan sering melakukan operasi darat maupun udara.

Irak telah menyambut baik seruan Ocalan. Pemerintah Irak menilai langkah ini akan berdampak positif bagi stabilitas kawasan, dilansir AL Jazeera.

Gencatan senjata ini juga berpotensi mempengaruhi situasi di Suriah. PKK memiliki hubungan dengan kelompok Kurdi di Suriah yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Saat ini, SDF menghadapi tekanan dari pemerintah baru Suriah dan Turki yang ingin mengambil alih wilayah mereka di timur laut Suriah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLeo Manik