Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Alasan Kemenhan Beli Drone Turki Bayraktar untuk TNI

Ilustrasi Drone Bayraktar dari Turki. (www.army.com.ua)
Intinya sih...
  • Indonesia memproduksi drone B3 Bayraktar dengan Turki karena harga ekonomis, taktis, dan operasional yang cocok untuk digunakan di Indonesia.
  • Republikorp dan Baykar menandatangani MoU untuk pembentukan perusahaan bersama dan pembangunan pabrik drone di Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas, menjelaskan alasan pemerintah menggandeng Turki untuk memproduksi drone. Apalagi dalam kunjungan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta baru-baru ini, diteken kerja sama pembuatan drone B3 Bayraktar.

Frega mengatakan, Indonesia sudah meneken kontrak pembelian drone dari Turki. 

"Setahu saya memang ada proses pembelian drone Bayraktar dari Turki karena ada beberapa aspek yang kita tinjau. Dari sisi ekonomis, harga (drone) lebih murah dibandingkan negara-negara lain. Dari sisi taktis dan operasional secara lintas medan dan cuaca, drone ini cocok digunakan di Indonesia," ujar Frega ketika menjawab pertanyaan IDN Times di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat pada Jumat (14/2/2025). 

Ia menambahkan, pembelian alutsista dibutuhkan untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Meski juga harus mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada.

"Harapannya bisa dilakukan joint venture dan alih teknologi," kata dia.  

1. Indonesia-Turki teken MoU buat perusahaan bersama untuk produksi drone

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan), Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di balai wartawan Kemhan. (IDN Times/Santi Dewi)

Frega mengatakan, kerja sama pembentukan perusahaan bersama antara Republikorp dan Baykar baru dalam bentuk nota kesepahaman (MoU). Posisi Indonesia sendiri menjadi bagian dari rantai pasok global produksi drone bersama dua perusahaan Turki itu. 

Pembangunan pabrik di Indonesia dan lokasinya, kata Frega, masih dibicarkaan lebih lanjut.

"Saya belum bisa memberikan banyak informasi, karena kemarin baru ditandatangani. Tentunya, kami akan mempedomani peraturan, regulasi yang ada, karena Kemenhan ini juga tidak mungkin kami melakukan inisiatif sendiri," kata dia.

2. Prabowo sudah kunjungi pabrik pembuatan drone Bayraktar

Presiden Prabowo Subianto ketika berkunjung ke pabrik drone Bayraktar Technology, Istanbul, Turki. (Dokumentasi Bayraktar)

Sementara, Presiden Prabowo Subianto sudah melakukan kunjungan ke Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar di Istanbul, Turki pada 31 Juli 2024 lalu. Di sana, Prabowo berbincang dengan Chief Technology Officer (CTO) Baykar, Selcuk Bayraktar dan jajaran. 

Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pertahanan, kehadiran Prabowo menandai komitmen Pemerintah Indonesia dalam memperkuat kapabilitas indonesia pertahanan dalam negeri yang tangguh dan berdaya saing global. 

"Kami menerima kunjungan yang terhormat Prabowo Subianto dan delegasi di Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar. Kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya," demikian yang tertulis di akun media sosial resmi Bayraktar. 

3. Drone Bayraktar akan ditempatkan di wilayah terluar Indonesia

Ilustrasi Drone Bayraktar dari Turki. (www.dailysabah.com)

Menurut informasi dari Kemenhan, Baykar bersedia melakukan transfer teknologi. Produksi drone rencananya dilaksanakan bersama drone tempur di hangar Kota Bandung. Mitra di Indonesia yang diajak bekerja sama adalah PT Dirgantara Indonesia (DI). 

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya Andyawan Martono, mengatakan, penempatan drone tersebut sudah ditentukan di dalam rencana strategis atau renstra TNI AU. Adapun salah satu lokasinya adalah di wilayah terluar Indonesia alias di tapal batas negara.

"Sudah (ditetapkan) di renstra ini, penempatannya sudah dialokasikan, nanti akan disampaikan. Yang jelas, di tempat-tempat terluar yang memang cukup strategis untuk TNI AU," ujar Andyawan di Jakarta Timur pada 10 Juli 2024 lalu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Deti Mega Purnamasari
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us