Bertemu di G20, Menlu Inggris-Indonesia Bahas Bantuan Vaksin untuk RI

30 Jun 2021, 11:38 WIB

Menlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Inggris telah mengonfirmasi rencana untuk memberikan kontribusi vaksin kepada Indonesia.

Hal itu disampaikan Retno dalam press briefing usai mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Inggris Dominic Rabb di pertemuan G20 di Italia, Selasa (29/6/2021).

“Pertama Menlu Inggris menyampaikan konfirmasi rencana Inggris untuk memberikan kontribusi vaksin kepada Indonesia. Mengenai jumlah dan waktu pengiriman masih akan kita bahas lebih lanjut,” ujar Retno.

1. Hubungan Indonesia-Inggris terus menguat

Dominic Raab, Menteri Luar Negeri Inggris. (Twitter.com/Foreign, Commonwealth & Development Office)

Dalam kesempatan itu, Retno mengatakan hubungan kerja sama Indonesia dengan Inggris terus menguat. Ia juga mengatakan sebelumnya pada Maret, Perdana Menteri Inggris telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Secara terpisah pada April, Retno juga telah bertemu dengan Menlu Rabb di Jakarta dalam kerangka RI-UK Partnership Forum.

“Dan kali ini, saya kembali bertemu dengan Menlu Raab untuk terus mendorong kemajuan kerja sama kedua negara,” ujarnya.

2. Membahas tentang ASEAN

Retno mengatakan bahwa konfirmasi pemberian vaksin dari Inggris ini merupakan kelanjutan dari komunikasi intensif yang dilakukan oleh dua Menlu dalam beberapa kali. Termasuk komunikasi keduanya pada 10 Juni 2021.

Selain vaksin, Retno juga mengatakan bahwa kedua menteri membahas mengenai ASEAN.

“Kita membahas mengenai komitmen Inggris untuk lebih mengintensifkan interaksinya dengan ASEAN,” ujarnya.

3. Komitmen Indonesia dalam masalah iklim

Menlu Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Saab (Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)

Selain kedua hal tersebut, Retno menyebut kedua menteri juga membahas mengenai persiapan pelaksanaan the 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26).

Inggris akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan tersebut.

“Indonesia menekankan bahwa komitmen-komitmen yang telah diberikan sesuai Paris Agreement penting untuk diimplementasikan termasuk terkait mengenai ketersediaan adaptation fund,” kata Retno.