Biaya Hidup Mahal, Swiss Akan Tambah Dana Pensiun

Jakarta, IDN Times - Warga Swiss memilih untuk menambah dana pensiun dalam referendum pada Minggu (3/3/2024). Hasil pemungutan suara sementara yang dirilis pemerintah menunjukkan lebih dari 58 persen pemilih mendukung penambahan dana pensiun.
Referendum tersebut dilakukan setelah proposal “Hidup lebih baik di masa pensiun” diajukan oleh serikat pekerja untuk mengatasi biaya hidup yang mahal. Namun, pemerintah memperingatkan peningkatan akan terlalu berat untuk ditanggung.
1. Dana pensiun akan diberikan 13 kali
Dilansir BBC, langkah ini membuat pembayaran dana pensiun negara pada pada November akan diberikan ganda. Hal itu sejalan dengan sistem gaji di Swiss, yang juga dibayarkan dalam 13 kali angsuran.
Sistem tersebut awalnya dirancang untuk membantu masyarakat menjelang perayaan Natal, dan tagihan pajak tahunan. Seperti yang diungkapkan oleh para pensiunan Swiss, dana pensiun juga dikenakan pajak, dan kegembiraan Natal tidak berhenti pada usia 65 tahun.
Inisiatif ini juga meraih mayoritas dari 26 kanton Swiss, sehingga menghasilkan mayoritas ganda yang dibutuhkan untuk lolos. Aturan itu baru akan berlaku mulai tahun 2026.
Avivo, asosiasi Swiss yang membela hak-hak pensiunan, menggambarkan hasil pemungutan suara itu sebagai kemenangan bersejarah bagi para pensiunan.
2. Peningkatan untuk menyeimbangi biaya hidup yang mahal
Dilansir DW, saat ini pembayaran dana pensiun di Swiss dibatasi sebesar 2.450 franc Swiss (Rp43,5 juta) per bulan untuk individu. Untuk pasangan menikah diberikan 3.675 franc Swiss (Rp65,2 juta) per bulan.
Namun, pembayaran ini tidak selalu berhasil di negara yang secara konsisten menduduki peringkat sebagai salah satu negara termahal di dunia. Pada November, Economist Intelligence Unit menempatkan Zurich sebagai kota termahal di dunia, setara dengan Singapura.
“Ada krisis daya beli,” kata Pierre-Yves Maillard, ketua Federasi Serikat Buruh Swiss menjelang pemungutan suara.
Swiss semakin banyak orang yang bekerja hingga usia 70-an bukan karena pilihan, tapi karena kebutuhan. Sementara itu di kalangan generasi muda, stres dan kelelahan akibat pekerjaan semakin meningkat.
3. Peningkatan dana pensiun diikuti kenaikan pajak
Meskipun usulan tersebut didukung oleh serikat pekerja dan partai-partai berhaluan kiri, tapi ditentang keras oleh partai-partai sayap kanan dan tengah, lobi bisnis, serta pemerintah Swiss sendiri.
Pemerintah mengatakan usulan kenaikan tersebut akan menelan biaya lebih dari empat miliar franc Swiss (Rp71 triliun) per tahun dan mengharuskan pemerintah menaikan pajak. Disebutkan juga bahwa pembayaran tersebut akan diberikan kepada semua pensiunan terlepas dari situasi keuangan mereka.
“Jika inisiatif ini berhasil, banyak pensiunan yang akan menerima pembayaran jaminan sosial ke-13 meskipun mereka tidak terlalu membutuhkannya,” kata pemerintah.
Secara terpisah, masyarakat negara itu juga mengadakan pemungutan suara mengenai kenaikan usia pensiun dari 65 menjadi 66 tahun. Hasilnya 75 persen suara menolak menaikan usia pensiun.