Biden Tahan Diri untuk Serang Trump Usai Penembakan

Kampanye Biden telah menginstruksikan seluruh stafnya untuk menahan diri dari membuat komentar publik terkait insiden tersebut.

"Kami meminta semua staf untuk menahan diri dari mengeluarkan komentar di media sosial atau di depan umum, "bunyi memo internal kampanye, dikutip dari ABC News.

Sebagai bagian dari respons terhadap situasi ini, Biden membatalkan pidato yang direncanakan di Perpustakaan Lyndon Johnson di Austin, Texas. Pidato tersebut seharusnya memperingati 60 tahun Undang-Undang Hak Sipil.

Sementara itu, Wakil Presiden Kamala Harris juga menunda kunjungannya ke Palm Beach County, Florida, di mana dia direncanakan berbicara tentang hak aborsi. Alih-alih melanjutkan serangan terhadap Trump, kampanye Biden akan berfokus pada rekam jejak presiden dalam mengutuk kekerasan politik.

Insiden penembakan Trump dinilai telah memperkuat posisi Biden dalam Partai Demokrat. Beberapa pihak menyoroti kesigapannya dalam menangani krisis ini. 

Presiden AS itu sigap menelepon Trump setelah insiden penembakan. Biden juga menyampaikan pidato dari Gedung Putih untuk menyerukan persatuan nasional.

Sebelumnya, Biden sempat menghadapi tekanan internal partai untuk mundur sebagai calon presiden setelah penampilannya yang mengecewakan dalam debat pada 27 Juni lalu.

"Kita tidak bisa, kita tidak boleh, menempuh jalan ini di Amerika. Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini, untuk kekerasan apa pun, selamanya. Titik. Tanpa pengecualian," ujar Biden dalam pidatonya. 

Beberapa pendukung Biden kini memprediksi bahwa upaya untuk menggantikannya sebagai calon partai telah berakhir.

"Kemungkinan besar upaya untuk menggusur Biden telah berakhir. Dia tidak akan mengundurkan diri secara sukarela di momen ini," kata seorang sekutu presiden kepada NBC News.

Strategi partai Demokrat kini berfokus pada citra Biden sebagai simbol stabilitas dan kemampuannya mengelola krisis. Penundaan iklan senilai Rp809 miliar dinilai sebagai bentuk keseriusan timnya dalam merespons situasi ini.

Namun, keputusan ini juga mencegah kampanye Biden memberikan pesan tandingan selama Konvensi Nasional Republik yang dijadwalkan dimulai pada Senin. Biden telah memerintahkan peninjauan semua langkah keamanan menjelang Konvensi Nasional Republik.

Meski demikian, Republik menuduh Demokrat bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Mereka mengutip komentar Biden sebelumnya yang menggunakan bahasa agresif terhadap Trump. Dilansir dari ABC News, komentar kontroversial tersebut disampaikan Biden dalam acara dengan para donaturnya.

"Kita sudah selesai membicarakan debat. Sekarang saatnya menjadikan Trump sebagai target utama kita. Dia sudah lolos tanpa melakukan apa-apa selama 10 hari terakhir kecuali berkeliling dengan kereta golfnya, membual tentang skor yang tidak dia capai," ujar Biden saat itu.