Bolsonaro Ngambek, Presiden Portugal Jadi Temui Lula da Silva

Pertemuan antara Lula da Silva dan Presiden de Sousa dilangsungkan di Kantor Konsulat Jenderal Portugal di Sao Paulo pada Minggu. Presiden berusia 73 tahun itu bertemu dengan Lula untuk melanjutkan agenda lawatan ke Brasil. 

"Program awal ini untuk memperingati 100 tahun perjalanan melawati Samudra Atlantik dan Bienal. Tidak ada agenda lain dalam kunjungan di Brasil. Saya sudah berbicara dengan eks Presiden Lula dan saya akan berbicara dengan eks Presiden Michel Temer dan Henrique Cardoso sama seperti tahun lalu" ungkap de Sousa, dilansir Diario de Noticias. 

Sampai saat ini, presiden sayap kiri itu juga belum mengumumkan kapan ia akan kembali ke Lisbon. Selain bertemu dengan beberapa mantan presiden Brasil, Sousa juga akan bertemu dengan sejumlah warga Portugal yang tinggal di Sao Paulo.  

Pada Jumat (1/7/2022), Bolsonaro membatalkan pertemuan dengan Marcelo Rebelo de Sousa yang sedianya dilangsungkan di Brasilia pada Senin. Hal ini karena Bolsonaro menyebut presiden berusia 73 tahun itu sejak awal, hanya ingin bertemu dengan Lula da Silva. 

"Saya memutuskan untuk membatalkan makan siang dengan Marcelo Rebelo de Sousa di Brasilia. Serta membatalkan semua acara yang sudah dijadwalkan antara kedua pemimpin" tutur Bolsonaro, dikutip dari EFE. 

Pasalnya, pertemuan dengan Lula sudah diagendakan sejak awal oleh Presiden Rebelo de Sousa dalam kunjungannya di beberapa kota di Brasil. Bahkan, setelah dibatalkannya pertemuan dengan Presiden Bolsonaro, Rebelo de Sousa justru berwisata ke pantai Copacabana di Rio de Janeiro.

Meskipun demikian, Rebelo de Sousa juga menegaskan bahwa hal ini tidak akan menganggu hubungan bilateral antara Portugal dan Brasil. Negara Amerika Selatan itu akan merayakan kemerdekaan dari Portugal yang ke 200 tahun. 

Perseteruan antara Jair Bolsonaro dan Lula da Silva dikabarkan makin meruncing menjelang pilpres yang tersisa tiga bulan mendatang. Bahkan, kedua politikus yang memegang paham berseberangan itu sudah terlibat saling tuding satu sama lain dalam beberapa waktu ke belakang. 

Pada Kamis (30/6/2022), Lula menuding Bolsonaro membayar warga dengan uang tunai menjelang pemilu pada 2 Oktober nanti. Ia juga menuding presiden sayap kanan itu berupaya mengubah konstitusi untuk memperpanjang program kesejahteraan sosial demi mendapatkan simpati warga. 

"Apa yang Bolsonaro tahu adalah masalahnya bukan berkaitan dengan pemungutan suara secara elektronik. Masalahnya adalah dengan warga Brasil, maka dari itu dia memberikan kebijakan untuk memberikan uang dan meningkatkan bantuan kepada warga" tutur Lula, dikutip dari Mercopress. 

"Semua itu baik, tapi saya pikir warga memang harus mendapatkan uang tersebut, tapi ini tidak akan menyelesaikan masalah karena semua akan berakhir pada Desember nanti. Realitanya, proposalnya terkait proyek elektoral. Dia pikir bisa membeli dukungan warga" tambahnya.