Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bom (IDN Times/Novaya)
ilustrasi bom (IDN Times/Novaya)

Intinya sih...

  • Serangan bom bunuh diri di Peshawar, Pakistan menewaskan enam orang, termasuk tiga anggota pasukan paramiliter.

  • Serangan terjadi saat personel keamanan sedang latihan parade pagi, belum ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab.

  • Perdana Menteri Pakistan dan Presiden Pakistan mengutuk keras serangan tersebut dan memuji respon cepat pasukan keamanan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Enam orang tewas dalam serangan bom bunuh diri yang mengguncang markas besar pasukan paramiliter di Peshawar, Pakistan, pada Senin (24/11/2025). Dikutip dari Al Jazeera, tiga pelaku menyerang kompleks Kepolisian Federal (FC) dengan meledakkan diri di gerbang dan mencoba menerobos masuk ke area dalam yang tengah dipenuhi personel keamanan yang bersiap untuk latihan parade pagi. Serangan itu menewaskan tiga anggota FC dan melukai sejumlah orang lainnya.

Salah satu pelaku meledakkan diri tepat di pintu masuk, sementara dua lainnya ditembak mati sebelum mencapai area parade.

“Awalnya, tiga militan mencoba menyerang markas tersebut,” ujar Perwira Polisi Peshawar, Mian Saeed Ahmad, kepada Dawn. Ia menambahkan bahwa respons cepat personel FC berhasil mencegah jatuhnya korban yang lebih besar. Serangan itu juga melukai sedikitnya enam warga sipil yang segera dilarikan ke Rumah Sakit Lady Reading.

1. Detik-detik serangan di kompleks fc

Serangan terjadi ketika ratusan personel keamanan berada di area terbuka markas untuk latihan pagi. Kepala Polisi Peshawar, Saeed Ahmad menjelaskan bahwa pelaku datang dengan berjalan kaki dan gagal mencapai area parade yang menjadi target utama. 

“Respons tepat waktu dari pasukan kami mencegah tragedi yang jauh lebih besar,” katanya.

Markas tersebut berada di kawasan padat penduduk, sehingga area sekitar segera ditutup untuk keamanan. Berdasarkan laporan Dawn, enam warga sipil turut menjadi korban luka dan dirawat di Rumah Sakit Lady Reading. Juru bicara rumah sakit menyatakan kondisi mereka stabil, sementara keadaan darurat telah diberlakukan di dua rumah sakit besar untuk mengantisipasi lonjakan korban.

2. Belum ada pihak yang mengklaim

ilustrasi bom (pixabay.com/Anthony-X)

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, pihak berwenang mencurigai keterlibatan Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), kelompok yang bersekutu dengan Taliban Afghanistan dan kerap melakukan serangan serupa dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan ini terjadi kurang dari dua minggu setelah aksi bom bunuh diri di luar pengadilan Islamabad yang menewaskan 12 orang. Lonjakan serangan tersebut semakin memperburuk hubungan Pakistan dengan pemerintah Taliban Afghanistan, karena Islamabad menuding TTP beroperasi bebas di wilayah Afghanistan sejak Taliban berkuasa pada 2021.

3. Reaksi dari Pemerintah Pakistan

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif (commons.wikimedia.org/CM Punjab Shehbaz Sharif)

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif mengecam serangan tersebut dan memuji respon cepat pasukan keamanan. Ia menegaskan agar para pelaku dan jaringan pendukungnya segera diidentifikasi dan diadili. 

“Kami akan menggagalkan rencana jahat teroris yang menyerang integritas Pakistan,” tegasnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari juga “mengutuk keras” serangan tersebut. Melalui unggahannya di X, ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memuji keberanian para personel keamanan yang berhasil mencegah kerusakan yang lebih luas.

Editorial Team