Armenia Ancam Tutup TV Rusia jika Tidak Ikuti Aturan

Media Rusia dianggap tidak netral

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan, pada Selasa (7/5/2024), memperingatkan akan menutup akses media dan saluran televisi asal Rusia. Media berbahasa Rusia tersebut dituding tidak mengindahkan aturan operasional di negaranya. 

Pekan lalu, hubungan Armenia-Rusia kembali menegang di tengah kritikan Pashinyan kepada aliansi militer CSTO. Alhasil, Rusia merespons dan menekankan bahwa negaranya tidak pernah melarang Armenia untuk meninggalkan CSTO. 

1. Pashinyan memperingatkan agar media Rusia lebih netral

Armenia Ancam Tutup TV Rusia jika Tidak Ikuti Aturanilustrasi bendera Armenia (twitter.com/MFAofArmenia)

Pashinyan menyebut bahwa sejumlah media asal Rusia menghiraukan imbauan dari pemerintah untuk lebih netral dalam memberitakan suatu informasi kepada publik. 

"Kami berharap saluran televisi asal Rusia menghormati rakyat dan sistem negara di Armenia. Kami meminta kepada seluruh media Rusia yang beroperasi di Armenia menghargai kepentingan negaranya," ujarnya, dikutip News AM.

Ia meminta agar saluran televisi Rusia tersebut menuruti imbauan dari otoritas setempat, jika tidak ingin layanannya diblokir. 

"Jika permintaan ini terus dihiraukan, tidak ada cara lain selain penutupan operasional di Armenia. Kami sudah meminta kepada mereka hingga 7 kali bahkan lebih dari itu. Jika imbauan ini tidak lagi diikuti, kami akan mengambil langkah," sambungnya. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Gagalkan Upaya Rusia Bunuh Presiden Zelenskyy

2. Media Rusia kerap menyerang pemerintah Armenia

Dalam beberapa bulan terakhir, saluran televisi asal Rusia disebut kerap menyerang pemimpin Armenia dan kebijakan yang diterapkannya di tengah merenggangnya hubungan Moskow-Yerevan. 

Dilansir The Moscow Times, sejumlah media independen Rusia menyebut bahwa media yang berada di bawah naungan Kremlin sengaja memberitakan dan menyalahkan Armenia terkait serangan Azerbaijan pada September 2023. 

Sebelumnya, Yerevan sudah menangguhkan saluran televisi lokal cabang Sputnik terkait dengan pernyataan salah satu tokoh publik di Rusia, Tigran Keosayan, yang disebut menyerang pemerintah Armenia. 

Tak berhenti di situ, Armenia juga sudah memblokir acara televisi yang dibawakan oleh tokoh pro-Kremlin, Vladimir Solovyov, pada Maret lalu. Ia disebut melakukan pelanggaran dengan menyudutkan pemerintah Armenia. 

3. Pashinyan sebut tidak mendapat undangan pelantikan Putin

Armenia Ancam Tutup TV Rusia jika Tidak Ikuti AturanPresiden Prancis Emmanuel Macron saat bertemu dengan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan. (twitter.com/NikolPashinyan)

Pada hari yang sama, Pashinyan mengungkapkan bahwa alasannya tidak hadir dalam acara pelantikan Presiden Rusia Vladimir Putin karena tidak mendapat undangan dari Moskow. 

"Saya sudah mendapat undangan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menghadiri acara pelantikannya. Namun, saya tidak mendapatkan undangan yang sama dari Presiden Rusia Vladimir Putin," ungkapnya. 

Ia menambahkan, dirinya tidak berkeinginan untuk menghadiri acara peringatan Hari Kemenangan di Moskow tahun ini. 

"Pada tahun lalu, saya sudah berpartisipasi dalam acara 9 Mei. Saya berpikir tidak perlu untuk datang ke acara itu setiap tahunnya. Bukankah itu terlihat aneh bagi Anda jika pemimpin Armenia datang ke parade militer setiap 9 Mei di Moskow?" tambahnya. 

Baca Juga: Azerbaijan Minta Syarat Tambahan untuk Berdamai dengan Armenia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya