Armenia Klaim CSTO Telah Meninggalkan Negaranya

Kecewa dengan sikap Rusia dan CSTO

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Armenia di Uni Eropa (UE) Tigran Balayan mengungkapkan bahwa CSTO yang sebenarnya meninggalkan negaranya pada Minggu (28/4/2024). Ia menuding Rusia dan CSTO justru tidak mengakui kedaulatan Armenia yang merupakan sekutunya sendiri. 

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Rusia-Armenia terus memanas di tengah kritikan  Yerevan terhadap Rusia dan CSTO. Situasi makin panas karena Armenia terus mendekatkan diri dengan negara-negara Barat dan diduga berniat bergabung dengan Uni Eropa (UE). 

Baca Juga: Armenia Pastikan Iran Tidak Ada Persaingan Pengaruh di Kaukasus

1. CSTO tidak bersedia mengirimkan pengawas ke perbatasan Armenia-Azerbaijan

Armenia Klaim CSTO Telah Meninggalkan NegaranyaPemimpin negara-negara anggota CSTO. (odkb-csto.org)

Balayan mengungkapkan sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Moskow tidak lagi memegang perannya sebagai kekuatan regional. Ia menilai Rusia justru mengerahkan pasukan beserta sumber dayanya ke Ukraina.

Sejak itu, Yerevan memanggil pengawas sipil dari UE di perbatasan Azerbaijan karena tidak adanya pengawas CSTO yang dikerahkan dalam mengawasi perbatasan. Ia pun menyebut pasukan penjaga perdamaian Rusia tidak menjalankan tugasnya. 

"Ketika kami mendengar CSTO bersedia mengirimkan pengawas di perbatasan Armenia. Maka muncul pertanyaan bahwa mana perbatasan Armenia yang diakui oleh aliansi pimpinan Rusia tersebut," terangnya, dikutip The Moscow Times.

"Kami sudah menunggu CSTO bertindak untuk menyudahi konflik dengan Azerbaijan. Namun, sampai kapan ini akan diputuskan karena ini hanya bergantung pada kesediaan Moskow dan negara anggota CSTO lainnya," tambahnya. 

2. Armenia klaim kedekatannya dengan UE tidak akan ganggu Rusia

Armenia Klaim CSTO Telah Meninggalkan Negaranyabendera Uni Eropa (unsplash.com/christianlue)

Balayan menekankan bahwa perubahan kebijakan luar negeri Armenia untuk mendekat dengan UE tidak akan mengancam Rusia. Ia mengungkapkan UE dan Amerika Serikat (AS) yang saat ini bersedia mendukung dan mengakui kedaulatan negaranya. 

"Kondisi geografis Armenia secara sejarah dan praktiknya memiliki banyak koneksi dengan Rusia dan secara teori Armenia akan melakukan bunuh diri jika mencoba untuk merusak kepentingan Rusia di Kaukasus Selatan," ujarnya, dikutip Politico.

"Hubungan Armenia-UE didasarkan pada kepentingan nasional Armenia. Saat ini, kami ingin menjalin hubungan baik dengan UE dan semua negara anggotanya. Namun, kami tidak ingin hubungan dengan Rusia memburuk dan ini yang ingin kami sampaikan kepada Moskow," tambahnya. 

Baca Juga: Warga Armenia Protes Penyerahan Wilayah ke Azerbaijan

3. Rusia sesalkan kritik lanjutan Armenia kepada CSTO

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova menyesalkan pernyataan Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan terkait lanjutan kritikannya kepada CSTO. 

"Kritik dapat dan harus dibuat, tapi ini tidak ditemukan. Ini terkait dengan kritikan yang tidak ditemukan. Ini adalah kasus ketika sekretariat CSTO mempublikasikan semua kewajibannya kepada Armenia yang sejalan dengan tujuan utama dan prinsip CSTO," ungkapnya, dilansir News AM

Ia menekankan bahwa CSTO sudah menunjukkan keefektifannya dalam menangani masalah di Kaukasus Selatan dalam 30 tahun terakhir. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal CSTO Imangali Tasmagambetov sudah mengungkapkan bahwa Armenia merupakan negara berdaulat dan punya hak untuk memutuskan tetap bersama atau meninggalkan CSTO. 

Baca Juga: Armenia Sebut Perjanjian Damai dengan Azerbaijan Masih Terhambat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya