China Siap Jadi Negosiator Damai Perang Rusia-Ukraina

Siap bantu negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina

Jakarta, IDN Times - Perwakilan China untuk Eurasia Li Hui, pada Minggu (3/3/2024), mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin. Ia mengaku Beijing bersedia membantu dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. 

Pada akhir Januari, China menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengirimkan senjata mematikan ke Rusia untuk melawan Ukraina. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, juga mengungkapkan harapannya untuk membantu perdamaian dan peningkatan kerja sama dengan Ukraina. 

1. China-Rusia setuju menyelesaikan perang lewat negosiasi

Li Hui dan Galuzin mengatakan, negosiasi adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina yang berlangsung lebih dari 2 tahun. 

"Setelah mengadakan perbincang diplomatik di Moskow, kami sepakat bahwa negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar untuk menyudahi peperangan di Ukraina," ungkapnya, dikutip Ukrinform

"China siap membantu dalam mempromosikan negosiasi perdamaian, mediasi, dan pembangunan konsensus antara Rusia dan Ukraina, serta sejumlah pihak. Kami ingin mempromosikan akhir dari krisis di Ukraina," sambungnya. 

Sementara itu, kunjungan ke Moskow ini adalah lawatan pertamanya di Eropa. Kemudian Hui akan berkunjung ke beberapa negara Eropa, seperti Belgia, Polandia, Jerman, dan Prancis. 

Baca Juga: Lithuania Akan Sita Kendaraan Berplat Rusia di Negaranya

2. Rusia minta dilibatkan dalam negosiasi perdamaian dengan Ukraina

Galuzin mengatakan bahwa sangat tidak mungkin mendiskusikan perdamaian di Ukraina tanpa melibatkan Rusia di dalamnya. 

"Pertukaran pikiran dan keikutsertaan harus diikutkan dalam topik krisis di Ukraina saat ini. Segala diskusi politik dan diplomatik sangat tidak mungkin dilakukan tanpa adanya partisipasi Rusia dalam kepentingan keamanan," terangnya, dilansir Reuters.

Di sisi lain, Rusia sudah meningkatkan hubungan dengan China dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina. 

Dilaporkan The Kyiv Independent, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) sudah berulang kali meminta kepada China agar memaksa Rusia menyudahi perang dan menarik pasukannya dari Ukraina. 

3. ISW sebut Rusia akan memanfaatkan negosiasi dari China dan Turki

Pekan lalu, Institute for the Study of War (ISW) mengatakan, Rusia berpotensi mengeksploitasi narasi soal negosiasi perang. Klaim ini kemungkinan akan dilakukan di tengah upaya China dan Turki untuk mendorong negosiasinya. 

"China dan Turki kemungkinan akan mengupayakan negosiasi perdamaian hasil inisiatifnya. Sedangkan Kremlin kemungkinan akan memanfaatkan narasi panjang soal negosiasi dan perang," ungkapnya. 

Sebelumnya, Moskow disebut menggunakan pendekatan China ke Rusia sebagai klaim bahwa Beijing mendukung upaya peperangan di Ukraina. 

"Kremlin kemungkinan akan memanfaatkan proposal negosiasi ini untuk mengatakan bahwa Ukraina menolak negosiasi. ISW menekankan Rusia tidak tertarik pada negosiasi dengan Ukraina dan tidak ingin mengakhiri perang," sambungnya. 

Baca Juga: Moldova: Rusia Tak Punya Hak Kritik Demokrasi Negara Lain

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya