Demi Ukraina, Irlandia Setop Aturan Bebas Visa bagi Pengungsi Eropa

Irlandia prioritaskan pengungsi dari Ukraina

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Irlandia pada Senin (18/7/2022) memutuskan untuk menunda aturan bebas visa yang diterapkan kepada migran dari puluhan negara Eropa. Hal ini dilakukan sebab negara berpenduduk lebih dari 4 juta jiwa itu kewalahan menampung pengungsi asal Ukraina. 

Sementara, pemerintah setempat menyalahkan tingginya kedatangan imigran asal negara selain Ukraina ke Irlandia belakangan ini. Hal itu disebut mengakibatkan penuhnya kapasitas tempat tidur di tempat pengungsian, yang seharusnya digunakan imigran asal Ukraina. 

1. Irlandia menarik diri dari kesepakatan Dewan Eropa selama 12 bulan

Sesuai keputusan di atas, maka Irlandia akan menarik diri dari kesepakatan Dewan Eropa terkait pengabulan visa kepada pengungsi. Pasalnya, sesuai dalam perjanjian itu, pengungsi asal 20 negara Eropa diperbolehkan masuk ke Irlandia tanpa visa. 

Menteri Hukum Irlandia, Helen McEntee, mengutarakan bahwa kesepakatan ini telah dieksploitasi oleh sejumlah pengungsi. Mereka dianggap masuk ke Irlandia dan mengklaim perlindungan internasional yang seharusnya tidak didapatkan. 

"Dalam beberapa bulan ini, kami sudah melihat adanya pembebasan visa yang disepakati dalam Dewan Eropa telah dieksploitasi. Beberapa pengungsi berniat mengajukan perlindungan di Irlandia, meski sudah mendapatkan perlindungan di negara Eropa lainnya," tutur McEntee, dilansir Politico

"Setidaknya selama 12 bulan ke depan, pengungsi seperti ini tidak akan lagi diperbolehkan masuk ke Irlandia tanpa mengurus visa," sambungnya. 

Baca Juga: Iran: Putin Punya 2 Pilihan, Serang Ukraina Duluan atau Diperangi NATO

2. Irlandia mengutamakan pengungsi asal Ukraina

Demi Ukraina, Irlandia Setop Aturan Bebas Visa bagi Pengungsi EropaBendera Ukraina (pexels.com/@imawassi)

Pengumuman ini datang beberapa hari setelah Perdana Menteri Irlandia, Michael Martin, mengatakan bahwa negaranya tidak punya tempat lagi bagi pengungsi asal Ukraina. Hal ini lantaran Irlandia sudah menampung lebih dari 43 ribu pengungsi sejak Februari silam. 

Martin juga menambahkan, sekitar 70 persen pengungsi dari 2.300 pengungsi di salah satu penginapan yang dijadikan tempat pengungsian bukanlah berasal dari Ukraina, melainkan dari negara lain. 

Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney, mengatakan bahwa semakin sulitnya pencari suaka yang ingin mendaftar dalam sistem ini akan melindungi pengungsi asal Ukraina, dan negara yang tertimpa konflik yang lebih membutuhkan untuk saat ini, dilaporkan RT.

Penuhnya kapasitan pengungsian di Irlandia menyebabkan warga Ukraina yang baru saja mendarat di Irlandia sejak Kamis harus tidur di lantai Bandara Internasional Dublin. Mulai Selasa ini, pengungsi yang sebagian besar perempuan dan anak-anak itu akan ditempatkan di tenda yang didirikan oleh tentara Irlandia di Dublin bagian utara. 

3. Pengungsi Ukraina tetap diperbolehkan datang ke Irlandia

Meskipun mengalami kekurangan kapasitas, pemerintah Irlandia mengaku akan tetap membuka pintu bagi warga Ukraina yang hendak mengungsi ke Irlandia. Pasalnya, warga Ukraina dibebaskan dari aturan visa. 

"Kami tidak memiliki rencana untuk membatasi jumlah pengungsi dari Ukraina. Kami akan mencoba untuk terus membuka dan menyediakan akomodasi tambahan dan melakukan apapun yang kami bisa." tutur Wakil Perdana Menteri, Leo Varadkar. 

Varadkar mengungkapkan bahwa nantinya fasilitas tenda dan tempat tidur baru akan dibangun di sejumlah tempat. Kebijakan ini demi menampung pengungsi asal Ukraina yang terus berdatangan. 

Sejak Januari 2021 sampai 2022, IPO (International Protection Office) sudah menerima adanya 760 notifikasi pengungsi yang memanfaatkan keuntungan untuk mendaftar perlindungan internasional di negara lain. Sebanyak 479 di antaranya datang dari negara anggota Uni Eropa yang diuntungkan dengan pembebasan visa, dilaporkan Irish Examiner.

Baca Juga: Joe Biden dan Istri Sambut Ibu Negara Ukraina di Gedung Putih 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya