Diduga Selundupkan Narkoba ke AS, Eks Kepala Polisi Honduras Ditangkap

Diduga bantu Hernandez untuk menyelundupkan narkoba

Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Polisi Honduras, Juan Carlos Bonilla Valladares, ditangkap pada Rabu (9/3/2022). Eks petinggi kepolisian, yang bertugas pada masa Presiden Porfirio Lobo Sosa, disebut terlibat dalam kasus penyelundupan narkoba dan senjata. 

Dilansir Vice News, Bonilla diketahui tetap tenang dan mengelak semua tudingan dari Amerika Serikat (AS) atas keterlibatannya dalam beberapa skandal. Bahkan, ia disebut sebagai sosok kontroversial selama menjabat di Kepolisian Honduras pada tahun 2000-an. 

Pada Februari lalu, mantan Presiden Juan Orlando Hernández sudah ditangkap lantaran diduga menerima uang suap dari kartel narkoba. Adiknya, Tony Hernandez sudah dihukum di AS lantaran terbukti terlibat penyelundupan narkoba. 

1. Ditangkap usai mendapat perintah penangkapan dari Amerika Serikat

Penangkapan Juan Carlos Bonilla alias El Tigre dilakukan oleh aparat kepolisian setempat ketika ia tengah mengendarai mobil di pintu tol yang tak jauh dari ibu kota Tegucigalpa. Ia diketahui sudah menghilang dan diduga melarikan diri selama beberapa bulan terakhir. 

"Saya mengonfirmasi bahwa mantan Kepala Polisi Juan Carlos Bonilla sudah ditangkap oleh aparat kepolisian dan besok dia akan menghadap pada hakim yang memerintahkan penangkapannya," ungkap Melvin Duarte selaku juru bicara Kejaksaan Agung, dilansir Reuters.

Menurut keterangan dari petinggi kepolisian yang tidak bersedia diungkapkan namanya, Bonilla sudah diawasi oleh unit intelijen kepolisian. Sedangkan, penangkapan ini sebagai respons permintaan ekstradisi dari AS. 

Washington dilaporkan sudah meminta penangkapan dan ekstradisi Bonilla sejak Mei 2021, terkait penyelundupan narkoba dan senjata api. Kasus yang melibatkan Bonilla ini sudah diinvestigasi oleh Kejaksaan Distrik Selatan New York dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca Juga: Gabung Kartel Narkoba, Eks Polisi di Chihuahua Dipenjara Seumur Hidup

2. Terlibat skandal dengan eks Presiden Juan Orlando Hernández  

Menurut Jaksa Agung Manhattan, Geoffrey S. Berman, Bonilla memiliki peran dalam kasus kriminal dan kekerasan akibat penyelundupan narkoba. Ia diduga sudah bekerja sama dengan mantan anggota parlemen Honduras, Tony Hernandez dan eks Presiden Juan Orlando Hernandez. 

"Bonilla Valladares menjadi pengawas pengiriman beberapa ton kokain ke Amerika Serikat, menggunakan senapan mesin dan senjata lainnya untuk menyelesaikan misinya dan terlibat dalam kekerasan ekstrem, termasuk pembunuhan kartel narkoba rival," tutur Berman. 

Pihak investigator juga mengatakan, Bonilla membiarkan pengiriman narkoba melalui sejumlah titik pengecekan tanpa diinspeksi. Ia juga memberikan informasi kepada kartel narkoba terkait operasi dan patroli polisi yang dilakukan agar dapat menghindarinya. 

Di samping itu, Kepolisian Honduras juga menuding Bonilla sudah terlibat dalam kasus pembunuhan berencana dan telah membunuh tiga orang sepanjang 1998-2002. Ia juga pernah diadili atas satu kasus pembunuhan, tapi sudah dibebaskan, dikutip dari Associated Press

3. Bonilla akan menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat

Setelah ditangkap, Bonilla akan menghadapi proses ekstradisi ke AS atas tuntutan penyelundupan narkoba dan senjata api. Setelah menghadap ke hakim, ia akan ditempatkan di pangkalan militer untuk menunggu keputusan ekstradisi ke AS. 

Menurut mantan kepala internal Polisi Nasional Honduras, María Luisa Borjas, Bonilla memang sosok yang kontroversial dan diduga sudah terlibat kasus pembunuhan. Namun, ia mendapatkan perlindungan dari pihak pemerintah sehingga sangat sulit untuk dipersekusi. 

Borjas juga mengatakan, penangkapan dan ekstradisi Bonilla ini dapat menjadi lumbung informasi berharga bagi AS mengenai Hernandez. Bahkan, ia juga bisa menjadi sumber informasi utama terkait eks Presiden Porfirio Lobo Sosa, beserta pejabat, anggota parlemen, dan pebisnis yang punya hubungan dengan penyelundupan narkoba. 

Dugaan penyelundupan narkoba yang disponsori oleh Pemerintah Honduras sudah terungkap sejak beberapa tahun lalu. Kasus itu menyeret sejumlah pejabat tinggi, militer, dan kepolisian, di mana semuanya terlibat dalam jaringan kriminal yang diduga dilakukan rezim sayap kanan di Honduras. 

Baca Juga: Honduras Larang Adanya Tambang Terbuka di Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya