Ekuador Tetapkan Konflik Bersenjata Internal usai Serangan TV Nasional

Kekerasan melonjak usai keadaan darurat

Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador Daniel Noboa Azin mendeklarasikan konflik internal bersenjata pada Selasa (9/1/2023), usai insiden serangan di sebuah televisi nasional. Ia pun menginstruksikan personel militer untuk melancarkan operasi dalam meringkus geng kriminal

Pekan lalu, Ekuador sudah digemparkan dengan kabar kaburnya bos geng kriminal Los Choneros, Jose Adolfo Macias alias Fito. Gembong kriminal paling ditakuti di Ekuador itu diduga kabur dari penjara usai tahu akan dipindahkan ke sebuah penjara dengan keamanan maksimum. 

Insiden kaburnya Fito ini menjadi ujian pertama Presiden Noboa usai dilantik pada akhir tahun lalu. Sebelumnya, ia sudah mengumumkan akan membangun penjara besar dengan tempat isolasi khusus untuk menampung bos geng kriminal. 

Baca Juga: Ekuador Akan Bangun 2 Penjara Super Besar untuk Tekan Kriminalitas

1. Noboa memasukkan 22 geng kriminal dalam daftar teroris

Ekuador Tetapkan Konflik Bersenjata Internal usai Serangan TV NasionalPresiden Ekuador, Daniel Noboa Azin. (twitter.com/DanielNoboaOk)

Noboa menegaskan sebanyak 22 organisasi kriminal di Ekuador dimasukkan dalam organisasi teroris dan ancaman keamanan negara. Ia pun menyebut kelompok tersebut tidak boleh dan tidak akan memecah belah Ekuador. 

"Kita tidak akan membiarkan kelompok teroris memecah belah dan menghancurkan kedamaian negara kita. Saya sudah manandatangani dekrit 111 yang menyatakan adanya konflik internal di Ekuador," terang Noboa, dikutip El Universo.

"Saya sudah memasukkan puluhan organisasi kriminal sebagai organisasi teroris yang berniat merusak kedamaian negara. Saya sudah menginstuksikan kepada personel militer untuk melawan geng kriminal yang beroperasi di Ekuador," tambahnya. 

Menanggapi krisis keamanan di Ekuador yang semakin memprihatinkan, Noboa langsung mengadakan rapat mendadak dalam membahas strategi terbaru dalam menangani masalah ini. 

2. Geng kriminal menduduki stasiun televisi di Guayaquil

Sebelumnya deklarasi konflik internal, sekelompok geng kriminal bersenjata lengkap menduduki kantor stasiun televisi TC di Guayaquil. Mereka mengancam seluruh pekerja dengan senapan mesin, granat, dan alat peledak lainnya. 

Geng tersebut bahkan sudah menyandera beberapa pekerja dan masuk di dalam siaran langsung televisi. Sekelompok pria bermasker itu mengancam akan membunuh semua korban apabila polisi tidak pergi di sekitar area gedung. 

Dilaporkan La Prensa Latina, beberapa baku tembak terdengar dari siaran langsung acara di stasiun televisi tersebut. Bahkan dari acara itu, anggota geng kriminal itu pun menyuruh para korban untuk tiarap dan tidak boleh meninggalkan studio tersebut. 

Sementara itu, aparat kepolisian Ekuador mengatakan bahwa mereka berhasil menangkap 13 orang terduga pelaku penyanderaan ini. Mereka pun mengaku berhasil membebaskan seluruh korban dan hanya dua orang pekerja yang terdampak luka ringan. 

Baca Juga: Bos Geng Kriminal Ekuador Tiba-tiba Hilang dari Penjara

3. Teror ledakan dan penculikan bergejolak usai pemberlakuan keadaan darurat

Setelah Noboa memberlakukan keadaan darurat di Ekuador, serangkaian ledakan terjadi di seluruh negeri. Bahkan, aparat keamanan setempat melaporkan sudah terjadi sebanyak 15 ledakan dan mobil yang dibakar pada Selasa kemarin. 

Dilansir EFE, teror ini meliputi, sebuah mobil yang sengaja dibakar oleh orang tak dikenal di sebuah pom bensin di Esmeraldas. Pembakaran truk di Azogues, dan serangan yang menargetkan truk militer dan ledakan di dekat penjara di Cuenca. 

Kepala Pengadilan Hukum Ekuador Ivan Saquicela mengatakan, terdapat ledakan besar yang disebabkan oleh alat peledak di dekat rumahnya di Quito. Selain itu, polisi melaporkan terdapat tujuh petugas kepolisian yang disandera di Quito, El Oro, dan Los Rios. 

Tak hanya ancaman di sejumlah tempat umum, kericuhan pun kembali terjadi di enam penjara di Ekuador. 

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Serbu Stasiun Televisi di Ekuador

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya