Estonia Tuduh Rusia Dalang di Balik Insiden Matinya GPS

Sebut bagian dari serangan hybrid Rusia

Jakarta, IDN Times - Menteri Iklim Estonia Kristen Michal mengungkapkan akan memasang sinyal radio di Bandara Tartu untuk menghindari potensi tersendatnya sistem GPS. Ia juga akan melakukan pengujian dan penilaian terhadap tipe pesawat tertentu.  

Menyusul insiden ini, penerbangan di sekitar Laut Baltik ditangguhkan untuk sementara mulai Senin (29/4/2024), hingga 1 Mei 2024 mendatang. Masih belum dapat dipastikan apa penyebab tersendatnya GPS ini, tapi terdapat dugaan bahwa ini bagian dari serangan hybrid Rusia. 

Baca Juga: PM Estonia: Putin Jadikan Demokrasi di Rusia sebagai Mainan

1. Estonia dan Finlandia cari cara hindari macetnya GPS

Michel mengungkapkan bahwa pemerintah Estonia sedang bernegosiasi dengan pihak Finlandia terkait dengan masalah GPS. 

"Masih dilakukan negosiasi antara Estonia dan Finlandia. Pada pendekatan kedua akan dilakukan instalasi sejumlah peralatan teknologi. Nantinya, sinyal radio akan ada di seluruh Estonia dan akan dikalibrasikan di tempat yang tepat, yakni Tartu," ungkapnya pada Selasa (30/4/2024), dikutip ERR

Ia pun menekankan bahwa jika metode tersebut tidak berhasil sudah ada opsi cadangan untuk mengatasi macetnya GPS pesawat di sekitar Laut Baltik. Ia mengungkapkan soal organisir ulang kontrol lalu lintas udara. 

"Ini dapat dilakukan dari Talinn. Sekarang ini sudah ditangani secara bebas di tempat lain. Tidak ada yang aneh dalam masalah ini. Namun, terdapat pembayaran ekstra soal organisir ulang kontrol lalu lintas udara," sambungnya. 

2. Menlu Estonia tuduh Rusia ada di balik intervensi GPS

Menteri Luar Negeri (Menlu) Estonia Margus Tsahkna, pada Senin, menuding Rusia ada di balik insiden matinya GPS pesawat di wilayah udaranya dan Laut Baltik. Ia menyebut bahwa aksi tersebut adalah sebuah pelanggaran internasional.  

"Intervensi GPS di wilayah udara Estonia oleh Federasi Rusia berdampak pada penerbangan sipil di kawasan Baltik. Dengan itu, Rusia telah melanggar aturan internasional," ungkapnya tanpa menunjukkan bukti. 

Dilaporkan Baltic News Network, ia menambahkan, disrupsi GPS ini adalah sebuah serangan hybrid yang dilancarkan Rusia untuk menyasar negara-negara anggota NATO dan Uni Eropa (UE). 

"Rusia tahu betul bahwa intervensi trasmisi adalah hal yang sangat berbahaya untuk lalu lintas udara di sekitar Laut Baltik. Aksi ini adalah tindakan yang disengaja dan membahayakan warga sipil," tegasnya. 

Baca Juga: Estonia Gagalkan Serangan Hybrid Rusia, 10 Orang Ditangkap

Baca Juga: Estonia Gagalkan Serangan Hybrid Rusia, 10 Orang Ditangkap

3. Macetnya GPS sudah dirasakan di Finlandia dan Swedia

Estonia Tuduh Rusia Dalang di Balik Insiden Matinya GPSPesawat maskapai Finnair. (unsplash.com/vessilli)

Petinggi maskapai Finnair mengatakan, intervensi GPS di Laut Baltik terjadi pada ketinggian rendah dan mencakup area yang cukup luas dibanding 6 bulan lalu. 

"Kejadian ini juga dimulai di area utara Semenanjung Finlandia. Pada saat yang sama, ini juga terjadi di Swedia di mana sudah mencapai ke wilayah udara Swedia," ujar petinggi Finnair, Lauri Soini, dikutip Reuters.

Badan Keselamatan Penerbangan Aviasi Uni Eropa (EASA) menyatakan berdasarkan informasi terkini bahwa terdapat potensi intervensi di area tersebut ketika pesawat tersebut terpaksa dialihkan. 

"Jika kami menilai situasi terkini, pada dasarnya semua ini sangat tidak aman, kami harus melakukan tindakan lebih ke depannya untuk memastikan keamanan penerbangan di kawasan ini," ungkapnya. 

Baca Juga: PM Estonia: Putin Jadikan Demokrasi di Rusia sebagai Mainan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya