Guinea Terancam Pemadaman Massal usai Dilanda Kebakaran Hebat

Mayoritas listrik Guinea berasal dari BBM

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Guinea, pada Selasa (19/12/2023), memperingatkan kemungkinan pemadaman massal di negaranya usai dilanda kebakaran hebat di depot bahan bakar minyak (BBM) Kaloum. Pasalnya, sebagian besar energi listrik di Guinea dihasilkan dari bahan bakar solar. 

Sehari sebelumnya, Menteri Keamanan dan Perlindungan Sipil Bachir Diallo mengatakan bahwa kobaran api di depot penampungan minyak di Conakry sudah dikendalikan. Ia pun menyebut bahwa semuanya akan dikerahkan untuk memadamkan api. 

1. Terdapat 13 tanki BBM rusak imbas kebakaran

Guinea mengatakan bahwa terdapat 13 tanki penampung minyak yang rusak akibat kebakaran. Sementara, hanya tersisa lima tanki BBM yang masih dapat digunakan seperti biasa.

"Pemerintah menginformasikan kepada seluruh penduduk Guinea bahwa kebakaran hebat di tempat penampungan minyak mengakibatkan kurangnya pasokan bahan bakar. Akibatnya, suplai listrik kemungkinan akan terdampak dan akan ada pemadaman bergilir," terangnya, dilansir Reuters.

Di samping itu, Guinea bukan merupakan negara produsen minyak dan bergantung pada impor bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Mayoritas bahan bakar itu disimpan di terminal Kaloum yang terdampak kebakaran. 

Namun, masih belum diketahui secara pasti apakah imbas kebakaran ini akan berdampak pada pertambangan bauksit. Pasalnya, Guinea merupakan negara penghasil bauksit terbesar ketiga di dunia, di bawah Australia dan China. 

Baca Juga: Presiden Guinea-Bissau Bubarkan Parlemen usai Percobaan Kudeta

2. Sebanyak 14 orang tewas dalam insiden kebakaran di Conakry

Kebakaran yang berlangsung pada Senin (18/12/2023) telah merenggut 14 nyawa dan mengakibatkan 190 orang terluka. Bahkan, warga di sekitar lokasi kejadian panik karena dentuman hebat yang mampu memecahkan kaca jendela. 

"Kami melihat sesuatu di udara, dan tiba-tiba ada ledakan hebat yang terasa begitu panas. Saya langsung lari menghindari objek-objek yang terlempar dari segala arah," terang Sekou Sall selaku penjaga keamanan di depot BBM itu. 

Peristiwa ini mengakibatkan setidaknya ratusan warga yang tinggal di sekitar lokasi depot BBM mengungsi. Mereka trauma dan takut terkait kemungkinan ledakan selanjutnya di area tersebut. 

Meski sudah dilarang, sejumlah warga yang mengungsi nekat kembali untuk mengambil barang-barang mereka yang tersisa. Mereka pun ingin melihat kondisi rumah mereka setelah dilanda bencana ini. 

3. Senegal dan Mali kirim tim penyelamat ke Guinea

Menteri Keamanan dan Perlindungan Sipil Bachir Diallo sudah mendirikan unit keamanan dalam menanggulangi kejadian ini. Ia pun sedang menunggu tim penyelamat dari Senegal dan Mali yang akan segera datang ke Conakry. 

Dilaporkan Deutsche Welle, sekolah-sekolah di seluruh ibu kota Conakry sudah ditutup dan pekerja di sekitar ibu kota diharuskan tetap berada di rumah. Seluruh stasiun pengisian bahan bakar minyak di Conakry juga ditutup imbas kebakaran ini. 

Presiden militer Guinea, Kolonel Mamady Doumbouya, menyerukan solidaritas dan mendoakan bersama untuk negaranya di tengah masa-masa sulit ini.

Menteri Komunikasi Guinea Aminata Kaba mengatakan bahwa dampak kebakaran ini benar-benar hebat. Bahkan, kobaran api ikut menghanguskan beberapa kantor dan bangunan di area sekitar depot BBM Kaloum. 

Baca Juga: ECOWAS Akan Kembalikan Demokrasi di Afrika Barat Lewat Diplomasi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya