Honduras Terjunkan Personel Militer Perangi Geng Kriminal

Diklaim optimal melawan kriminalitas

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Honduras kembali menerjunkan personel militer ke wilayah rawan pada Senin (3/4/2023), untuk menumpas kasus kekerasan akibat ulah geng kriminal. Sebagai lanjutan penerapan keadaan darurat parsial yang sudah berlangsung sejak Desember 2022. 

Honduras terus dilanda ketidakstabilan akibat kasus kekerasan yang merajalela dampak aktivitas geng penyelundup narkoba. Setahun lalu, mantan Presiden Juan Orlando Hernández sudah diekstradisi ke AS untuk menjalani persidangan atas dugaan keterlibatan dalam penyelundupan narkoba. 

Baca Juga: Honduras Beri Waktu 30 Hari untuk Diplomat Taiwan Tinggalkan Negeri 

1. Berniat akhiri kriminalitas dan penyelundupan narkoba

Menteri Pertahanan Honduras, Jose Manuel Zelaya mengungkapkan dalam upacara penerjunan tentara bahwa pihaknya akan mengakhiri tindakan kriminalitas dan penyelundupan narkoba. 

"Dalam fase ini, kami memiliki tugas untuk mengakhiri penyelundupan narkoba, kriminalitas, dan menangkap pemimpin mara (geng) dan geng kriminal lainnya. Kami akan menjamin kedamaian bagi seluruh warga Honduras," papar Zelaya, dikutip Reuters.

Dilaporkan La Prensa, tentara dan polisi yang diterjunkan dalam Plan Seguridad II ini berjumlah 20 ribu personel. Mereka akan diterjunkan ke tujuh wilayah, meliputi Olancho, Colon, Antalida, Copan, Yoro, Gracias a Dios, dan Paraiso. 

Baca Juga: Honduras Ingin Kembalikan Kedubes di Israel ke Tel Aviv

2. Pembelian dan penjualan kartu seluler akan diperketat

Kebijakan lain yang diterapkan untuk melawan tingginya kriminalitas di Honduras dengan mengaktifkan layanan darurat 911. Selain itu, terdapat larangan pembelian dan penjualan kartu seluler baru, tanpa registrasi khusus dan memperlihatkan kartu identitas pembeli. 

Menteri Keamanan Honduras, Ramon Sabillon mengungkapkan bahwa implementasi kebijakan melawan geng kriminal ini cukup optimal. Ia menyebut bahwa sekarang sudah terlihat kurangnya kasus pembunuhan secara signifikan, tapi ia mengaku masih ada tantangan lainnya, dilansir Prensa Latina.

Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OACNUDH) di Honduras mengaku turut mengkhawatirkan perluasan kebijakan melawan geng kriminal. Mereka juga menganjurkan kepada pemerintah agar mengamankan warga dengan basis pencegahan dan investigasi. 

Baca Juga: Honduras Resmi Akhiri Hubungan Diplomatik dengan Taiwan

3. Angka pembunuhan di Honduras berkurang drastis pada 2022

Sekretariat Keamanan Honduras mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan di negaranya berkurang drastis hingga 35,79 dari 100 ribu penduduk. Angka tersebut menjadi kabar baik karena menjadi yang terendah dalam 16 tahun terakhir. 

"Sejak 2006, Honduras tidak pernah melaporkan kasus pembunuhan sampai angka terendah seperti pada tahun ini. Penurunan angka pembunuhan ini dicapai berkat implementasi strategi keamanan baru," terang Sekretariat Keamanan, dikutip Tico Times.

Menurut aparat keamanan setempat sebanyak 1.371 anggota geng kriminal berhasil ditangkap. Sedangkan 307 geng kriminal yang terlibat dalam kasus penjualan narkoba, pemerasan, dan kasus kriminal lainnya berhasil diringkus. 

Honduras juga mengumumkan sebanyak 44 dari 298 wilayah yang dilaporkan tidak ada kasus pembunuhan. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya