Jelang Liburan Paskah, Pengungsi Banjir di Australia Diusir dari Hotel

Diharuskan pergi dari hotel tempat mereka mengungsi

Jakarta, IDN Times - Puluhan warga Byron Bay, New South Wales yang terdampak banjir bandang diharuskan pergi dari pengungsian sementara di penginapan pada Selasa (29/3/2022). Hal ini dimaksudkan untuk kedatangan turis di area wisata tersebut menjelang liburan Paskah. 

Sejak Rabu (30/3/2022) hujan deras yang tak kunjung berhenti melanda bagian timur Australia, dan Byron Bay menjadi area paling terdampak. Peristiwa yang diduga akibat fenomena La Nina ini mengakibatkan ribuan warga terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih aman. 

1. Pengungsi diharuskan keluar dari penginapan sampai 4 April

Pengusiran 60 pengungsi dari hotel ini didasarkan surat dari Departemen Komunitas dan Hukum (DCJ) New South Wales. Atas hal itu, seluruh pengungsi sementara yang berada di hotel diharuskan untuk keluar sampai 4 April mendatang. 

"Kami menulis surat ini kepada Anda yang masih tinggal di akomodasi darurat yang diatur oleh DCJ dalam merespons bencana banjir pada Februari-Maret lalu. Sayang sekali, akomodasi yang menjadi tempat tinggal Anda tidak bisa ditempati terkait periode liburan Paskah," ungkap Sekretaris DCJ, Paul Vevers. 

"Hotel dan penginapan lainnya sudah dipesan sejak jauh hari oleh turis yang hendak berkunjung ke Byron Bay. Beberapa di antaranya bahkan sudah memesan sejak dua tahun lalu," sambungnya, dilansir The Guardian.

Dikutip ABC Net, Vevers juga mengakui bahwa para pengungsi telah mengalami trauma lantaran terdampak banjir bandang. Selain itu, DCJ sudah membantu sebanyak 1.600 orang dalam akomodasi darurat sejak 31 Maret lalu, tetapi warga yang bertahan di mobil karavan tidak akan terdampak masalah ini. 

Baca Juga: Bantu Ukraina, Australia Akan Kirim Kendaraan Lapis Baja Bushmaster

2. Pengungsi diarahkan ke penginapan di Gold Coast

Berdasarkan surat itu, pihak DCJ juga mengungkapkan permintaan maafnya terkait masalah kurangnya penginapan di Byron Bay. Pengungsi nantinya akan direlokasi ke akomodasi yang sama di Gold Coast, Queensland dan Bandara Gold Coast. 

"Kami memahami bahwa ini merupakan kesalahan yang terjadi di saat keadaan darurat, dan kami akan mengupayakan agar transisi ini berjalan dengan lancar. Kami akan memberikan Anda akomodasi alternatif untuk periode 4 April hingga 30 April. Kami akan mengembalikan Anda ke akomodasi di Northern Rivers pada akhir April," tutur Vevers. 

Di samping pemindahan akomodasi, dalam surat itu juga disebutkan alternatif lain agar mereka dapat menerima bantuan keuangan untuk menyewa tempat tinggal baru. Setiap orang dewasa yang pindah juga akan mendapatkan voucher makanan 250 dolar AS (Rp3,59 juta) untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidup. 

"Kami akan berusah semaksimal mungkin untuk meminimalisir tekanan pada mereka yang telah terusir dari tempat tinggalnya akibat banjir, dan membantu membangun hidupnya kembali. Kupon makanan dan bahan bakar ini diberikan sebagai bentuk permintaan maaf atas ketidaknyamanan ini," tambahnya

Ia juga menjanjikan, semuanya akan dikembalikan ke tempat tinggal darurat terdekat dari tempat tinggalnya setelah musim liburan selesai, dilaporkan dari Vice News

3. Situasi kepemilikan rumah di Northern Rivers dalam kondisi krisis

Kepala organisasi Social Futures, Tony Davies,  telah bekerja sama dengan masyarakat untuk mengamati kasus tuna wisma dan ketidakstabilan kepemilikan rumah di wilayah utara Australia. Ia menyebut skala krisis kepemilikan rumah naik setelah terjadi banjir bandang. 

"Tentu saja pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga agar pengungsi tetap berada di dalam tempat penginapan tersebut. Namun, kerawanan tuna wisma dan kepemilikan rumah di area tersebut sudah tinggi, meski sebelum terjadi banjir bandang," ujar Davies. 

"Selain itu, kurangnya perencanaan awal dari bencana banjir mengakibatkan tingginya frekuensi bencana tersebut dan kemungkinan bencana alam di sepanjang pantai timur akan terus terjadi," sambung dia. 

Davies mengatakan bahwa sebelum terjadinya banjir, situasi kepemilikan rumah dan tuna wisma di Northern Rivers sudah masuk dalam titik kritis. Bahkan, jumlah lowongan pekerjaan di area tersebut sangat rendah yang di bawah 1 persen. 

Baca Juga: Diduga Jadi Mata-mata di China, Pembawa Acara TV Australia Disidang

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya