Jerman Kirimkan Personel Militer ke Bosnia-Herzegovina

Jerman khawatir perpecahan di Bosnia-Herzegovina

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman pada Selasa (16/8/2022), kembali mengirimkan pasukan militernya ke Bosnia-Herzegovina. Keputusan ini untuk melanjutkan misi perdamaian di negara Balkan tersebut yang tengah dihadapkan pada krisis dan terancam terpecah belah. 

Pada akhir tahun lalu, Presiden Bosnia Serbia Milorad Dodik sudah mengumumkan upaya kontroversial untuk memisahkan Republika Srpska dari Bosnia-Herzegovina. Bahkan, ia menginginkan pemisahan tentara dan sistem perpajakan wilayah itu dari Sarajevo. 

Baca Juga: Jerman Tunda Penyerahan Dana Bantuan ke Etnis Serbia di Bosnia

1. Kembali setelah 10 tahun hengkang dari Bosnia-Herzegovina

Pengiriman personel militer Jerman ke Bosnia-Herzegovina ini sebagai bagian dari misi perdamaian Uni Eropa atau yang dikenal dengan EUFOR. Pasalnya, pasukan perdamaian Uni Eropa sudah ditempatkan di negara Balkan itu hampir dua dekade lalu. 

Sesuai keterangan dari EUFOR, Pemerintah Jerman akan mengirimkan pasukan tambahan di kantor pusat Operasi Althea dan pada sejumlah pos tertentu yang punya kaitan dengan pemerintah dan komunitas lokal. 

"Pengiriman ini sebagai bentuk komitmen yang ditunjukkan Uni Eropa untuk menstabilkan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Eropa di masa yang akan datang, terutama di Bosnia-Herzegovina" tutur EUFOR, dilansir RT.

Tentara Jerman sudah berpartisipasi dalam misi perdamaian di Bosnia-Herzegovina mulai 2004 sampai 2012. Pasukan itu ditempatkan untuk menjaga perdamaian usai insiden perang antar etnis di Bosnia. 

Baca Juga: Ancaman Bom Hebohkan Republika Srpska, Bosnia-Herzegovina

2. Sebanyak 50 tentara Jerman akan ditempatkan di Bosnia

Sesuai keputusan ini, maka Jerman sudah mengirimkan sekitar 30 tentara ke Bosnia pada Selasa ke Kamp Butmir. Tambahan pasukan Jerman ini menambah negara Uni Eropa yang mengirimkan pasukannya di negara Balkan tersebut menjadi 20 negara. 

Pekan lalu, EUFOR sudah mengumumkan pengiriman sebanyak 50 pasukan Jerman atau Bundeswehr di negara pecahan Yugoslavia tersebut. Sementara, sisa puluhan pasukan akan diterjunkan sampai pertengahan September nanti, dikutip RFE/RL.

Sampai saat ini sudah ada 1.100 pasukan dari puluhan negara Uni Eropa yang ditempatkan di Bosnia. Peningkatan jumlah pasukan ini dilakukan UE setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari silam. Bahkan, jumlahnya naik hampir dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya 600 personel. 

Baca Juga: Rusak Perdamaian, 2 Pemimpin Bosnia-Herzegovina Diberi Sanksi AS

3. Mendapat penolakan dari Dodik dan Kedubes Rusia

Jerman Kirimkan Personel Militer ke Bosnia-HerzegovinaPresiden Bosnia Serbia, Milorad Dodik saat menghadiri konferensi pers. (twitter.com/MiloradDodik)

Saat berkunjung ke Novi Grad, Presiden Bosnia Serbia, Milorad Dodik mengatakan bahwa pasukan Jerman tidak diterima di negaranya. Hal ini dilatarbelakangi peran tentara Jerman pada masa Perang Dunia II. Ia juga menyesali keputusan presidensi yang memperpanjang mandat EUFOR di Bosnia. 

Pasalnya, mandat EUFOR akan berakhir pada November dan akan bergantung pada keputusan Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang mandat itu atau tidak. Namun, Rusia kemungkinan akan menolaknya dan menggunakan hak veto dalam keputusan tersebut, dilaporkan dari Reuters.

Di sisi lain, Kedubes Rusia di Bosnia juga mengungkapkan penolakan hubungan antara situasi di Bosnia dengan konflik di Ukraina. Pihaknya menyebut bahwa situasi di Bosnia masih stabil dan damai sesuai laporan Dewan Keamanan PBB tahun lalu. 

"Narasi terkait kebutuhan penambahan personel militer EUFOR, termasuk tentara Jerman tidak ditemukan. Sekutu Barat berupaya untuk me-NATO-isasi Bosnia" tambahnya. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya