Kanada Akan Sanksi Warga Israel di Tepi Barat dan Pemimpin Hamas

Tolak pendudukan Israel di Tepi Barat

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kanada, pada Minggu (4/2/2024), mengatakan akan memberlakukan sanksi kepada pemukim Israel di Tepi Barat, Palestina. Pihaknya juga akan menjatuhkan sanksi kepada pemimpin Hamas yang dituduh meneror warga sipil Israel.

Menanggapi perang Israel-Hamas, sejumlah negara Barat sudah mengecam pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang dianggap pemicu konflik dan melanggar pembagian dari PBB. Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah melarang warga Israel asal Tepi Barat memasuki negaranya. 

1. Joly kecam aksi kekerasan dari Israel dan Hamas

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengatakan bahwa Kanada akan memberlakukan aksi yang sama seperti Amerika Serikat (AS). Ia pun mengecam tindakan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduga terlibat kekerasan kepada warga Palestina. 

"Sejumlah pemukim Israel di Tepi Barat akan mendapatkan sanksi dan kami juga akan memberikan sanksi kepada pemimpin Hamas yang," terangnya, dikutip Reuters.

"Kami sedang bekerja secara aktif dalam menanggapi hal ini. Saya memastikan ketika saya berada di Ukraina bahwa pekerjaan soal sanksi ini sudah diselesaikan di Ottawa," sambungnya. 

Pekan lalu, PM Justin Trudeau sudah mengungkapkan opsi membatasi warga Israel yang tinggal di Tepi Barat ke negaranya. Ia juga mengecam tindakan pemukim Yahudi ilegal itu berisiko merusak stabilitas kawasan Timur Tengah. 

Baca Juga: Biden Disebut Mengumpat ke Netanyahu, AS-Israel Renggang?

2. Kanada ingin solusi jangka panjang untuk selesaikan konflik Israel-Palestina

Joly menambahkan, Kanada akan berusaha mencari jalan untuk menyelesaikan konflik Israel-Hamas. Ia menyebut negaranya ingin mencari solusi jangka panjang untuk menyelesaikan masalah ini. 

"Pertama dan yang utama, kami harus menyelesaikan masalah tawanan. Setelah semua tawanan dibebaskan, kami akan memberikan bantuan lebih kepada warga Palestina di Gaza," terangnya, dikutip CBC.

"Kami ingin memastikan bahwa Hamas bersedia menurunkan senjatanya. Langkah utama untuk ini adalah memastikan kami memiliki jalur untuk mencapai perdamaian jangka panjang, keberlanjutan gencatan senjata dan mencari jalan solusi dua negara," tambahnya. 

Ia menekankan agar kedua pihak bersedia mencari jalur damai jangka panjang. Ia mengatakan harus ada upaya mereformasi Palestina dan mendesak Israel menyetujui solusi dua negara. 

3. Kanada donasikan Rp627,8 miliar kepada warga Palestina

Pemerintah Kanada mengumumkan bantuan sebesar 40 juta dolar AS (Rp627,8 miliar) kepada warga di jalur Gaza. Bantuan ini diberikan setelah Kanada menangguhkan bantuan ke UNRWA, usai stafnya dituding sebagai anggota Hamas. 

"Selama berlangsungnya konflik ini, kami sudah memusatkan keputusan pada warga sipil tak bersalah yang mau tidak mau harus terlibat dalam konflik ini. Ini adalah bentuk komitmen Kanada dalam membantu warga Palestina," ujar Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen. 

Bantuan yang dijanjikan Kanada mencapai 100 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) di tengah kecaman kepada pemerintah Israel, yang mengakibatkan warga sipil Palestina terpaksa mengungsi dan pergi dari rumahnya. 

Donasi tersebut akan disumbangkan kepada World Food Program, UNICEF, WHO, UN Population Fund, International Committee of the Red Cross dan Coordination of Humanitarian Affairs di bawah PBB. 

Baca Juga: Demo di Jerman, Prancis, Swiss Tuntut Gencatan Senjata Gaza

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya