Kazakhstan Sebut Rusia Rekrut Warganya untuk Berperang di Ukraina

Diterjunkan untuk berperang di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Kantor Kejaksaan Kostanay, Kazakhstan mengungkapkan Rusia berniat merekrut warganya untuk menjadi tentara. Mereka kemungkinan direkrut untuk dikirimkan ke Ukraina untuk membantu perang Rusia. 

Pekan lalu, Moskow menuding Barat berupaya menjauhkan hubungan baik Kazakhstan-Rusia. Pernyataan itu diungkapkan setelah kunjungan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier ke Astana untuk meminta Kazakhstan halangi Rusia hindari sanksi Barat. 

Baca Juga: Jerman Minta Kazakhstan Halangi Upaya Rusia Hindari Sanksi Barat

1. Aktivitas media sosial soal konflik Rusia-Ukraina meningkat

Pada Jumat (30/6/2023), kantor Kejaksaan Kostanay menyebut terdapat laporan peningkatan aktivitas medis sosial yang berkaitan dengan konflik Rusia-Ukraina. Beberapa konten tersebut mengajak warga Kazakhstan untuk bergabung ke dalam militer Rusia dalam melawan Ukraina. 

Selain itu, otoritas Kazakhstan juga menyatakan bahwa komentar dari pengguna media sosial yang bernada separatisme. Mereka diketahui berusaha menyebarkan kemerdekaan di bagian utara dan merusak integritas nasional, dilansir The New Voice of Ukraine.

Otoritas Kazakhstan tidak membeberkan secara detail metode rekrutmen dari media sosial tersebut. Mereka juga tidak mempublikasikan siapa orang yang terlibat dalam upaya rekrutmen dan siapa orang yang sudah ditangkap. 

Kostanay selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah yang dominan etnis Rusia. Sekitar 41 persen dari 880 ribu penduduk di Kostanay merupakan etnis Rusia. 

Baca Juga: Kazakhstan Akan Perketat Barang Ekspor ke Rusia

2. Minta warga tidak ikut dalam perang di Ukraina

Kazakhstan Sebut Rusia Rekrut Warganya untuk Berperang di UkrainaTank milik militer Rusia (facebook.com/mod.mil.rus)

Kantor Kejaksaan Kostanay mengingatkan, terdapat hukuman bagi warga yang ikut dalam konflik negara lain. Ia pun mendesak agar semua warga tidak mengikuti provokasi yang tersebar di media sosial. 

Sebelumnya, tersiar kabar bahwa terdapat warga Kazakhstan yang ikut berperang untuk membela Rusia ataupun Ukraina. Namun, tidak diketahui berapa jumlah warganya yang terlibat dalam konflik.

Dilansir RFE/RL, seorang warga Kazakhstan dilaporkan tewas dan dikuburkan di Semipalatinsk beberapa waktu lalu. Ia diketahui tergabung dalam anggota kelompok pembunuh bayaran Wagner dan dilaporkan tewas dalam pertempuran di Donbass. 

Rusia sebelumnya menyebut ada migran asal Asia Tengah yang dilibatkan dalam pembangunan kembali wilayah dudukan di Ukraina. 

Baca Juga: Kabur ke Kazakhstan Hindari Wamil, Paspampres Rusia Malah Dideportasi

3. AS dan Rusia minta ekstradisi pakar IT

Wakil Jaksa Agung Kazakhstan, Ulan Baizhanov mengonfirmasi bahwa seorang pakar IT Rusia, Nikita Kislitsin telah ditangkap setelah adanya permintaan dari Amerika Serikat (AS). Ia menyampaikan akan meminta detail informasi soal kasus yang menjerat Kislitsin kepada AS. 

"Kami akan menganalisa jika tuduhan tersebut memang sebuah kasus kriminal. Setelah itu kami akan memutuskan ekstradisinya. Proses ini kemungkinan masih panjang, jika ia secara resmi meminta suaka di Kazakhstan," terangnya. 

Selain diinginkan AS, Rusia juga melayangkan permintaan ekstradisi Kislitsin kepada Kazakhstan. Namun, Baizhanov menginginkan bukti pelanggaran hukumnya di Rusia. 

"Rusia harus memberikan bukti bahwa dia melanggar sebuah hukum di sana. Jika dia adalah warga negara Rusia mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke sana. Maka sebuah keputusan akan dibuat dengan memerhatikan detailnya," sambungnya. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya