Kedubes Didatangi Militer, Meksiko Tangguhkan Hubungan dengan Ekuador

Perselisihan Meksiko-Ekuador kian memanas

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), pada Jumat (5/4/2024) petang, mengecam Ekuador yang sengaja mengirimkan tentara di sekitar Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Meksiko di Quito.

"Saya melihat banyaknya pasukan keamanan yang dikirim di sekitar Kantor Kedutaan Besar Meksiko di Quito. Ini adalah sebuah bentuk arogansi, tapi inilah yang sedang kita hadapi saat ini," terangnya, dikutip EFE

Hubungan Meksiko-Ekuador menegang dalam beberapa bulan terakhir terkait perlindungan kepada mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Kantor Kedubes Meksiko. Bahkan, Meksiko juga sudah menolak izin penangkapan Glas di kantor perwakilannya. 

1. AMLO mengangguhkan hubungan dengan Ekuador untuk sementara

AMLO memutuskan untuk menangguhkan sementara hubungan dengan Ekuador setelah Kantor Kedubes Meksiko di Quito digerebek oleh tentara Ekuador untuk menangkap Jorge Glas. Ia pun langsung menyuruh Menteri Luar Negeri (Menlu) Alicia Barcena untuk mengumumkannya. 

"Tindakan Ekuador adalah sebuah aksi otoritarianisme dan melanggar hukum internasional, serta kedaulatan Meksiko," ungkap Barcena. 

Sebelumnya, AMLO mengungkapkan tidak bakal mengakhiri hubungan diplomatik dengan Ekuador usai penetapan persona non-grata kepada Dubes Meksiko Raquel Serur. Ia juga menyebut tidak akan membalas dengan tindakan yang sama. 

"Kami tidak akan memutus hubungan diplomatik dengan Ekuador ataupun melakukan tindakan yang sama kepada Dubes Ekuador di Meksiko Francisco Carrion. Hari ini, saya menginstruksikan kepada pasukan bersenjata dan Angkatan Udara (AU) untuk membantu kami memulangkan Dubes dari Ekuador," ungkapnya. 

Baca Juga: Dubes Meksiko Diusir dari Ekuador, Kenapa?

2. Meksiko kabulkan permintaan suaka Glas

Pada saat yang sama, AMLO mengumumkan, pemerintahannya mengabulkan permintaan suaka kepada Jorge Glas. Ia menyebut bahwa terdapat kemungkinan Glas memang mendapat persekusi politik. 

"Dia datang ke Kedubes kami untuk mencari perlindungan dan suaka, dan ada seorang mantan wakil presiden. Apa yang pemerintah Ekuador inginkan? Menyerahkannya. Kita tidak bisa melakukannya karena Meksiko punya karakter kebijakan luar negeri untuk melindungi seseorang yang dipersekusi," ujarnya. 

Ia menambahkan, Meksiko sudah menyatakan bahwa memang ada hak untuk mengajukan suaka dan ini berkaitan dengan kedaulatan Meksiko. Maka dari itu, Ekuador tidak dapat menggerebek Kantor Kedubes Meksiko. 

Di sisi lain, AMLO juga menekankan pemerintahannya akan tetap memberikan bantuan kepada migran asal Ekuador di Meksiko, termasuk program magang sosial selama 6 bulan sebelum dipulangkan. 

3. Ekuador sebut Meksiko mendukung impunitas Glas

Ekuador tidak akan membiarkan Glas keluar dari Kedubes Meksiko di Quito. Pihaknya pun menyebut Meksiko telah melanggar kesepakatan terkait suaka politik antara kedua negara. 

"Pemberian suaka diplomatik, dalam kasus ini, menunjukkan sebuah aksi terlarang yang dilakukan sebuah negara yang mengabulkannya. Mereka sama dengan mendukung penghindaran hukum yang ditetapkan Ekuador dan mempromosikan impunitas," tegasnya. 

"Kami ingin menekankan bahwa Ekuador selama ini tidak pernah mempersekusi seseorang hanya karena afiliasi politiknya, tapi ini berkaitan dengan kasus-kasus lainnya," tambahnya, dikutip Reuters

Glas sudah divonis hukuman 6 tahun penjara pada 2017 setelah terbukti bersalah menerima uang suap dari perusahaan konstruksi asal Brasil, Odebrecht. Dengan itu, perusahaan mendapatkan persetujuan tender. 

Baca Juga: Meksiko Akui Tingginya Pembunuhan Calon Kepala Daerah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya