Kelompok Supremasi Kulit Putih Ingin Serang Jaringan Listrik

Pelaku gunakan kalung bunuh diri fentanyl 

Jakarta, IDN Times - Tiga orang yang tergabung dalam kelompok supremasi kulit putih atau white supremacy divonis bersalah pada Rabu (23/2/2022). Mereka berupaya melakukan pemadaman listrik untuk memicu terjadinya peperangan antar ras di Amerika Serikat. 

Kelompok supremasi kulit putih diketahui menjadi salah satu ancaman besar di AS dengan sejumlah aksi kriminalnya Sedangkan, kasus terbesar terjadi kala terjadinya kerusuhan besar-besaran di gedung Capitol atas penolakan kekalahan eks Presiden Trump dalam pemilu 2020. 

1. Ketiga pelaku terancam dikenai hukuman maksimum 15 tahun penjara

Ketiga orang yang tergabung dalam organisasi supremasi kulit putih itu bernama Christoper Cook (20) yang berasal dari Columbus, Ohio; Jonathan Frost (24) dari Katy, Texas; dan Jackson Sawall (22) yang tinggal di Oskosh, Wisconsin. 

Mereka ditetapkan bersalah lantaran terbukti bersekongkol untuk menyediakan material dan perlengkapan untuk membantu aktivitas kelompok ekstremis. Hal ini sesuai dalam dokumen yang diajukan kepada Pengadilan Distrik Selatan Ohio. 

Ketiga tersangka diketahui terancam mencapatkan hukuman maksimum sampai 15 tahun penjara. Kasus ini datang di tengah maraknya ancaman domestik yang berasal dari kelompok supremasi kulit putih dan militan anti pemerintah. 

Pada Januari, Departemen Hukum Amerika Serikat sudah membentuk formasi baru unit anti teroris yang sama halnya dengan unit anti teroris dari kelompok militan luar asing, seperti Islamic State, dilaporkan Reuters

2. Serangan disebut bisa mengakibatkan dampak dan kerusakan besar di AS

Baca Juga: Pelaku Supremasi Kulit Putih Ini Akui Bersalah Bunuh Pria Kulit Hitam

Rencana yang dilangsung ketiga pelaku itu berawal ketika Frost bertemu dengan Cook yang tinggal di Columbus, Ohio lewat online chat di musim gugur tahun 2019. Frost yang punya pandangan supremasi kulit putih membagikan idenya untuk menyerang jaringan listrik. Keduanya menyetujui aksi itu dan kemudian Cook mengajak Sawall yang merupakan teman dekatnya. 

Dilansir Vice News, apabila ketiga laki-laki itu berhasil melangsungkan aksinya diperkirakan akan terjadi kerusakan besar kepada jaringan listrik di AS. Bahkan, diperkirakan akan terjadi rentetan aksi unjuk rasa di seluruh negeri dan perseteruan rasial di antara masyarakat Amerika, serta diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.

Jaringan listrik di AS telah menjadi target utama bagi ekstremis sayap kanan, terutama bagi beberapa pihak yang punya pandangan 'acclerationists'. Pasalnya mereka memang ingin menyulut tensi antar rasial dan memecah belah berdasarkan etnis tertentu. 

Kelompok ekstremis yang menganut ideologi itu adalah Atomwoffen dan The Base. Maka dari itu, Departemen Hukum AS sudah memperingatkan bahwa kelompok ini berupaya melakukan kasus yang sama sejak 2020 dan masih akan melanjutkan aksinya.

3. Pelaku telah melakukan latihan tembak dan gunakan kalung bunuh diri

Kelompok Supremasi Kulit Putih Ingin Serang Jaringan ListrikSuasana kerusuhan di depan gedung Capitol, Washington D.C, Amerika Serikat. (twitter.com/MikeSington)

Dilansir The Hill, Frost dan Cook diketahui memiliki senjata api AR-47 dan telah melakukan latihan menembak di Columbus. Tak hanya itu saja, Frost juga memberikan rekannya sebuah kalung bunuh diri yang berisikan fentanyl untuk ditelan apabila ketiganya tertangkap. 

Salah satu pelaku bernama Sawall bahkan sudah menelan kapsul fentanyl ketika ia dihentikan oleh aparat kepolisian. Untungnya, ia berhasil diselamatkan dan sudah pulih kembali saat ini. 

Mereka menuding tengah merencanakan untuk melukis bendera swastik di bahwa jembatan di Ohio. Ketiganya juga berupaya untuk merekrut sejumlah pemuda untuk bergabung dengan kelompoknya.  

Baca Juga: Pelaku Supremasi Kulit Putih Ini Akui Bersalah Bunuh Pria Kulit Hitam

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya