Latvia Bentuk Koalisi Produksi Drone untuk Ukraina

Ada wacana produksi 1 juta drone

Jakarta, IDN Times - Latvia mengumumkan pembentukan koalisi negara untuk pdouksi drone bagi Ukraina pada Selasa (16/1/2024). Tindakan ini dilakukan untuk membantu militer Ukraina yang mengalami kelangkaan persenjataan dalam melawan agresi militer Rusia. 

Selama berlansungnya perang Rusia-Ukraina, drone menjadi salah satu persenjataan penting dan efektif untuk menerobos pertahanan lawan. Selain itu, drone memiliki harga yang lebih murah dan mudah dibawa maupun dioperasikan dibandingkan senjata berat lainnya. 

1. Terdapat 20 negara yang ikut dalam koalisi produksi drone untuk Ukraina

Menteri Pertahanan Latvia Andris Spruds mengatakan, sudah ada hampir 20 negara yang bersedia memproduksi bersama drone untuk militer Ukraina. Bantuan ini akan menambah stok drone yang digunakan dalam perang. 

"Tujuan utama produksi bersama ini adalah untuk membuat sebanyak-banyaknya drone yang nantinya digunakan di Ukraina," terangnya, dikutip Bloomberg.

"Saat ini sudah hampir 20 negara yang mau bergabung dalam koalisi produksi drone untuk membantu militer Ukraina dalam melawan gempuran Rusia," sambungnya. 

Rencana ini sebagai bagian dari persetujuan Latvia dengan Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov pada Desember lalu. Sebelumnya, Ukraina juga sempat menyebut target untuk memproduksi hingga 1 juta drone pada 2024. 

Baca Juga: Rusia Kini Targetkan Pabrik Senjata dan Fasilitas Militer Ukraina

2. Latvia akan bantu negosiasi Ukraina jadi anggota Uni Eropa

Juru bicara Parlemen Latvia Daiga Mierina mengatakan, Latvia akan membantu negosiasi masuknya Ukraina dalam Uni Eropa (UE). 

"Aksesi Ukraina akan menemui jalan yang sulit dan sejumlah halangan, seperti yang sudah dilalui oleh Latvia dan beberapa negara lain saat itu. Tujuan kami adalah menurunkan itu dan membantu Anda. Ambisi kami memasukkan negosiasi lebih mudah dibandingkan pengalaman kami," terangnya, dikutip Interfax.

Ia menambahkan, keanggotaan Ukraina dalam NATO adalah salah satu elemen terpenting bagi keamanan Ukraina sebagai bagian dari arsitektur keamanan Eropa pasca-perang. 

"Ini adalah satu-satunya jalan untuk menjamin keamanan jangka panjang Ukraina dan memperkuat kapabilitas keamanan Eropa," sambungnya. 

3. Inggris ikut pengadaan drone

Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengumumkan bantuan senilai 200 juta poundsterling (Rp3,9 triliun). Ia menyebut bantuan tersebut termasuk pengadaan drone secara besar-besaran di Ukraina. 

"Kami akan memastikan komitmen terbesar kami soal pengadaan drone di Ukraina. Bantuan ini adalah dukungan kuat kepada rakyat Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin harus menyadari bahwa kami tidak akan pergi ke mana-mana," ungkap Sunak, dilansir France24

"Saya di sini menekankan bahwa Inggris akan terus bersama Ukraina. Kesepakatan ini akan menjadi langkah awal kerja sama baik antara kedua negara hingga ratusan tahun ke depan," tambahnya. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron sudah menyatakan dukungan penuh Inggris kepada Ukraina dan akan melanjutkan bantuan militer kepada Kiev. 

Baca Juga: PBB Cari Bantuan Rp65,2 Triliun untuk Dukung Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya