Latvia Minta Warga Siapkan Basement Rumah jadi Bunker

Untuk lindungi dari ancaman serangan udara Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Latvia, pada Sabtu (27/4/2024), meminta warganya menyiapkan ruang bawah tanah (basement) sebagai bunker atau shelter dari ancaman serangan udara. Pernyataan ini disampaikan di tengah munculnya ancaman serangan udara dari Rusia.

Pada Rabu lalu, pemerintah Latvia sudah mengumumkan rencana rekrutmen sukarelawan militer asing di negaranya guna menghadapi ancaman serangan Rusia. Selain itu, otoritas setempat sudah mengupayakan pengurangan penggunaan bahasa Rusia di sekolah dasar. 

1. Pemerintah siapkan ratusan shelter anti-serangan udara

Di tengah Hari Bersih-bersih Nasional, Wali Kota Riga Vilnis Kirsis mengumumkan rencana penyiapan ruang bawah tanah di setiap rumah warga untuk diubah menjadi shelter anti-serangan udara. 

"Kami mendesak seluruh warga di tengah Hari Bersih-bersih Nasional dan setelahnya untuk mengupayakan perubahan ruang bawah tanah atau tempat bawah tanah lain untuk dijadikan shelter darurat," ujarnya, dikutip TVP World.

Ia menambahkan bahwa pegawai pemerintahan akan melakukan inspeksi untuk mengecek bangunan-bangunan milik pemerintah kota, termasuk gedung pemerintahan, sekolah, rumah sakit, dan panti jompo. 

Sementara itu, pemerintah juga sudah merencanakan pembangunan dan menyiapkan 100 shelter anti-serangan udara setiap bulannya hingga akhir 2024. 

Baca Juga: Latvia Akan Rekrut Sukarelawan Militer Asing

2. Terdapat 30 ribu bangunan dengan ruang bawah tanah di Latvia

Pada Maret lalu, Badan Pertahanan Latvia (VZD) mengungkapkan, terdapat sekitar 30 ribu bangunan yang dilengkapi ruang bawah tanah di Latvia. Bangunan yang mayoritas merupakan apartemen tersebut masih akan disurvei sebelum dijadikan shelter. 

Setelah perang Rusia-Ukraina pecah, Latvia sudah melakukan identifikasi terhadap bangunan yang cocok untuk dijadikan shelter anti-serangan udara. Nantinya, bangunan yang memenuhi syarat akan dimasukkan ke dalam peta digital. 

Dilaporkan LSM, Badan Pemadan Kebakaran dan Darurat Latvia (VUGD) sudah diminta untuk menetapkan langkah keselamatan penggunaan shelter di setiap ruang bawah tanah yang memenuhi kriteria. 

"Warga tidak perlu takut jika bangunan milik mereka akan dihancurkan atau harus mengosongkan ruang bawah tanah mereka. Hanya ruang bawah umum dan area kosong yang akan dijadikan sebagai shelter anti-serangan udara," ungkap Wakil Kepala VUGD Ivars Nakurts. 

3. Swedia pastikan kirim pasukan ke Latvia

Latvia Minta Warga Siapkan Basement Rumah jadi BunkerTentara Swedia. (instagram.com/forsvarsmakten)

Pada Kamis (25/4/2024), Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson menekankan bakal melanjutkan rencana pengiriman tentara ke Latvia sebagai bagian dari pengiriman pasukan NATO di negara Baltik. 

"Pagi ini, pemerintah mengungkapkan keputusan formal untuk menugaskan militer Swedia dalam pengurangan batalion. Tujuannya adalah menambah pasukan operasional yang dimulai pada awal tahun depan," terangnya, dilansir Reuters.

Ia menambahkan bahwa pengiriman pasukan ke Latvia itu akan diikuti pengiriman kendaraan lapis baja dan tank Leopard. 

Sejak tahun lalu, Swedia sudah mengungkapkan rencana penerjunan tentara ke Latvia di tengah perang Rusia-Ukraina. Namun, Swedia masih menunggu lampu hijau persetujuan masuk ke dalam anggota NATO. 

Baca Juga: Rusia Kecam Latihan Militer NATO di Finlandia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya