Lithuania Jadi Negara UE Pertama yang Blokir Gas Rusia

Berhasil terlepas dari tekanan Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Lithuania pada Sabtu (2/4/2022) memutuskan untuk memblokir seluruh impor migas dari Rusia. Keputusan ini dilakukan demi mencapai kemandirian energi di negara Baltik itu di tengah krisis keamanan yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina. 

Pernyataan ini membuat Lithuania didapuk sebagai negara Uni Eropa (UE) pertama yang berhasil lepas dari ketergantungan sumber daya energi Rusia. Pasalnya, sampai saat ini belum ada negara Uni Eropa lain yang berani mengambil langkah serupa. 

1. Deklarasikan kemandirian pasokan gas dari Rusia

Deklarasi ini diungkapkan secara langsung oleh Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda setelah negaranya tidak menerima sama sekali aliran gas dari Rusia sejak berlangsungnya invasi di Ukraina. 

"Mulai bulan ini dan seterusnya, kami tidak lagi menerima gas Rusia di Lithuania. Beberapa tahun lalu, negara saya telah membuat keputusan yang berhasil mengurangi ketergantungan energi dari Rusia. Jika kami bisa melakukannya, seluruh Eropa juga dapat melakukannya!" tutur Nauseda dalam akun Twitter-nya. 

Dilansir Associated Press, Menteri Energi Lithuania, Dainius Kreivys mengungkapkan bila Lithuania sudah sepenuhnya meninggalkan gas Rusia. Hal ini sesuai dengan komitmen negara Baltik itu untuk mengurangi impor gas dari Rusia hingga angka nol. 

"Lithuania selama ini berupaya untuk mandiri dari gas Rusia, di tengah respon energi Rusia yang digunakan untuk mengancam Eropa, termasuk perang di Ukraina. Lithuania akhirnya berhasil lepas dari ketergantungan gas Rusia" ungkap Kreivys. 

"Kami adalah negara Uni Eropa pertama di antara negara yang mendapat suplai Gazprom lain yang berhasil mandiri dari pasokan gas Rusia. Ini merupakan hasil dari koherensi kebijakan energi dan pembangunan infrastruktur setiap tahunnya" tambahnya. 

2. Lithuania tidak akan terpengaruh permintaan pembayaran gas dengan ruble

Lithuania Jadi Negara UE Pertama yang Blokir Gas RusiaIlustrasi mata uang ruble. (pexels.com/@dmitry-sidorov)

Keputusan ini membuat Lithuania tidak akan terpengaruh akan situasi dan ancaman yang dilancarkan Rusia kepada negara-negara Uni Eropa. Bahkan, negara Baltik itu tidak terpengaruh akan permintaan pembayaran gas Rusia dengan ruble. 

"Dalam situasi ini, permintaan Rusia untuk membayar gas dengan ruble sudah tidak berarti bagi kami. Pasalnya Lithuania tidak lagi membutuhkan gas dari Rusia dan tidak akan lagi membayar untuk itu" kata Kreivys. 

Lithuania dikenal sebagai negara kecil bekas pecahan Uni Soviet yang hanya dihuni 2,6 juta penduduk. Bahkan, penduduk di negara Baltik itu diketahui mengalami penyusutan dari sebelumnya 3,1 juta dan bukan termasuk negara industri utama di Eropa, dikabarkan RT

Kendati demikian, Lithuania tidak akan memutus transit gas ke wilayah terluar Rusia, Kaliningrad. Pada Sabtu, aliran gas yang masuk dari Belarusia ke Kaliningrad terpantau dengan jumlah yang sama dan tidak digunakan di Lithuania, dikutip Reuters

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Dimulai! Rusia Lancarkan Invasi Skala Penuh

3. Lithuania mengandalkan pasokan gas dari terminal LNG Klaipeda

Lithuania diketahui sudah merubah drastis ketergantungan gas asal Rusia setelah meluncurkan proyek terminal impor LNG di kota pelabuhan Klaipeda pada 2014. Nantinya, semua gas yang digunakan untuk konsumsi domestik di Rusia akan diimpor melalui terminal LNG Klaipeda. 

Padahal di tahun 2015, hampir 100 persen suplai kebutuhan gas domestik Lithuania berasal dari Rusia. Secara bertahap, Lithuania berhasil mengurangi impor, di mana hanya 26 persen kebutuhan gas yang diimpor dari Rusia. Sedangkan 62 persen dari terminal LNG Klaipeda dan 12 persen sisanya berasal dari cadangan gas Latvia.

Negara Baltik lain, meliputi Latvia dan Estonia diketahui memiliki ketergantungan tinggi pada gas Rusia. Namun perusahaan operator gas alam Latvia mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari tiga negara Baltik yang mengimpor gas dari Rusia sejak 2 April. 

Menurut keterangan dari Direktur Conecxus Baltic Grid, Uldis Bariss yang diwawacarai media lokal di Latvia pada Sabtu, menyebut jika cadangan gas alam untuk pasar negara Baltik saat ini dilayani oleh pasokan gas yang disimpan di dalam tanah di Latvia. 

Baca Juga: Dijerat Sanksi, Rusia Ancam Setop Kerja Sama Antarika dengan Barat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya