Lithuania Siap Bantu Pemulangan Ribuan Warga Laki-Laki Ukraina

Dukung kebijakan mobilisasi militer baru di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, pada Rabu (1/5/2024), siap membantu pemulangan ribuan warga laki-laki Ukraina usia wajib militer kembali ke negaranya. Langkah ini untuk membantu Kiev melawan militer Rusia di negaranya. 

Lithuania menjadi salah satu negara tujuan pengungsi Ukraina untuk menghindari pertempuran di negaranya. Namun jumlahnya terus menurun, pada Januari 2023, terdapat sekitar 95 ribu warga Ukraina di Lithuania. Pada April 2024, hanya sekitar 74 ribu warga Ukraina yang masih bertahan. 

1. Nauseda dukung warga Ukraina membela negaranya

Lithuania Siap Bantu Pemulangan Ribuan Warga Laki-Laki UkrainaPresiden Lithuania, Gitanas Nauseda (kiri) dan Presiden Polandia, Andrzej Duda (kanan). (twitter.com/GitanasNauseda)

Nauseda mengungkapkan bahwa Ukraina memang membutuhkan rencana mobilisasinya sendiri. Ia mengaku negaranya harus bekerja sama dengan Ukraina dalam menyelesaikan masalah ini. 

"Ukraina membutuhkan rencana mobilisasi militernya tersendiri. Ukraina harus memiliki instrumen dan cara untuk mengajak pemuda dalam mengabdi untuk negaranya. Kami harus bekerja sama dengan Ukraina dalam hal tersebut," terangnya, dikutip LRT.

Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Lithuania Ingrida Šimonytė percaya bahwa negaranya wajib membantu Ukraina agar kebijakan mobilisasi di negaranya bekerja dengan baik. 

"Kami mungkin dapat menerapkan beberapa cara untuk memastikan seseorang menjalankan tugas mobilisasi atau memperbolehkan seseorang yang dikecualikan. Kami hanya akan melakukannya bersama otoritas Ukraina karena saat ini Uni Eropa (UE) menerapkan perlindungan kepada pengungsi Ukraina," ungkapnya. 

Baca Juga: Ukraina Wajibkan Warga Perbarui Data Militer untuk Bisa Urus Paspor

2. Terdapat 29 ribu laki-laki Ukraina usia konsripsi di Lithuania

Lithuania Siap Bantu Pemulangan Ribuan Warga Laki-Laki UkrainaTentara Ukraina. (twitter.com/DefenceU)

Departemen Migrasi Lithuania menyebut, terdapat setidaknya 29 ribu warga laki-laki Ukraina di Lithuania yang masuk dalam usia militer. Mereka diketahui sudah mengantongi izin tinggal permanen di negara Baltik tersebut. 

Dilansir BNE Intellinews, Kepala Departemen Migrasi Evelina Gudzinskaite menyebut, saat ini tidak ada hukum yang memaksa Lithuania membantu Ukraina untuk memulangkan warganya. 

"Ini adalah masalah politik. Faktanya, Ukraina atau negara lain telah mendeklarasikan mobilisasi yang tidak berdampak pada negara kami. Segala reaksi, jika memang ada, akan dilandasi oleh keputusan politik Lithuania," ungkapnya. 

3. Tak sedikit warga Ukraina yang memilih pulang ke negara asalnya

Gudzinskaite mengungkapkan bahwa terdapat kendala dalam mendeteksi keberadaan warga Ukraina di Lithuania. Pasalnya, tak semua warga Ukraina melaporkan usai memutuskan pergi dari Lithuania. 

"Ukraina tidak selalu melaporkan kepergiannya, sehingga kami memiliki data dari negara-negara anggota UE lainnya. Kami tahu bahwa beberapa dari mereka sudah pergi ke negara lain, seperti Jerman, Swedia, dan lainnya. Adapun di antaranya yang memilih kembali ke Ukraina," terangnya. 

Meski banyak warga Ukraina yang pergi, Departemen Migrasi menyebut bahwa hingga kini selalu ada sekitar 30 warga Ukraina yang datang setiap harinya. Alhasil, warga Ukraina menjadi warga asing terbesar di Lithuania dan diikuti dengan Belarus. 

Baca Juga: Tanpa Solusi Jelas Nasib Ukraina, Negara-Negara Baltik Merasa Terancam

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya