Lithuania Tagih Belarus Rp1,9 T atas Penyelundupan Migran

Belarus dituduh gunakan migran sebagai senjata perang

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Lithuania, pada Jumat (7/3/2023), menagih kompensasi kepada Belarus terkait penyelundupan migran ilegal di perbatasan kedua negara. Sebab, migran dianggap telah menimbulkan kerugian besar terhadap Lithuania dan Uni Eropa (UE). 

Sepanjang 2021, Lithuania menuding Belarus yang dipimpin Alexander Lukashenko melancarkan perang hybrid ke negaranya. Mereka sengaja mengirimkan migran asal Timur Tengah lewat negaranya untuk masuk ke negara anggota UE.

1. Lithuania akan mengajukan tuntutan ke ICJ

Lithuania mendesak International Court of Justice (ICJ) untuk segera menyelidiki dugaan penyelundupan migran ini. Mereka pun meminta kompensasi kerugian sebesar 120 juta euro (Rp1,9 triliun) kepada Belarus. 

"Otoritas Lithuania mendapat banyak informasi bahwa arus migran ilegal yang terus berlanjut sejak 2021. Tidak mungkin ini terjadi tanpa campur tangan rezim Belarus," papar Menteri Hukum Lithuania, Evelina Dobrovolska, dilansir TVP World.

Ia menambahkan, Lithuania akan mengajukan tuntutan kepada Belarus yang gagal mengikuti protokol dalam pencegahan penyelundupan migran dari darat, laut, dan udara. 

"Kami menginginkan sebuah pernyataan pada tanggung jawab internasional dalam pelanggaran hukum internasional dan kompensasi kepada kerusakan yang terjadi. Namun, yang paling penting kami akan mencari jalur hukum untuk menghentikan migrasi ilegal yang mengeksploitasi warga sebagai alat politik," tambahnya. 

Baca Juga: Polandia: Belarus Akan Disanksi Berat jika Tampung Nuklir Rusia

2. Kompensasi digunakan memperkuat penjagaan di perbatasan

Kompensasi ini berfungsi untuk membayar seluruh kerugian yang dialami Lithuania. Negara Baltik itu terpaksa harus membiayai migran asal Timur Tengah yang tinggal sementara di negaranya. 

Selain itu, Lithuania juga harus mendirikan pagar di sepanjang perbatasan Belarus dengan panjang mencapai 679 km. Biaya tersebut juga digunakan untuk memperkuat penjagaan di sekitar perbatasan dan meningkatkan infrastruktur di perbatasan, dilansir Associated Press.

Pada 2021, Lithuania sudah menolak masuknya lebih dari 200 ribu migran ilegal yang melintas dari Belarus. Setelah itu, pemerintah setempat memperbolehkan aparat penjaga perbatasan untuk menolak masuknya migran. 

3. Belarus kirim puluhan tank ke perbatasan Lithuania

Lithuania Tagih Belarus Rp1,9 T atas Penyelundupan MigranTank milik militer Belarus. (nstagram.com/army__by)

Menurut organisasi independen, Belaruski Hajun, pemerintah Belarus pada Kamis (6/4/2023) mengirimkan puluhan tank dan perlengkapan militer ke dekat perbatasan Lithuania. Tank tersebut ditempatkan di stasiun Gudogaje yang hanya berjarak 9 km dari perbatasan. 

Pengiriman peralatan militer dilakukan menggunakan kereta api. Alutsista yang dimaksud adalah 10 hingga 15 tank T-72B, kendaraan lapis baja, dan kendaraan infantri militer. 

Pada hari yang sama, tentaran dari batalion mekanik ke-120 akan dikirimkan ke area perbatasan Lithuania. Keputusan ini sejalan dengan rencana mempersiapkan kesiapan perang dan pengecekan dalam militer Belarus. 

Baca Juga: Lithuania Sebut Rusia Bisa Berperang Sampai 2 Tahun ke Depan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya