Menhan Rumania Tolak Penerapan Wajib Militer di Negaranya

Rumania tidak mendapat ancaman langsung dari Rusia

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Rumania, Angel Tilvar, pada Selasa (6/2/2024), menolak pemberlakuan wajib militer di negaranya. Ia pun menyerukan agar peningkatan kapabilitas militer sebaiknya ditingkatkan melalui sukarelawan dan peningkatan insentif bagi tentara.

Di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina, Rumania terus meningkatkan kapabilitas militernya. Negara Eropa Timur itu sudah melakukan pembelian alutsista dari Barat dalam rangka memodernisasi peralatan tempur di tengah potensi serangan dari Rusia. 

1. Tilvar dukung program latihan militer bagi sukarelawan

Tilvar mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong program latihan militer bagi relawan berusia 18-35 tahun. Mereka akan mendapatkan gaji selama satu kali setelah menyelesaikan seluruh program. 

"Program latihan militer sukarela sudah cukup untuk mengisi komponen cadangan karena pada dasarnya semua negara hanya butuh untuk memastikan kecukupan sumber daya untuk memenuhi korps cadangan," terangnya, ungkap RFE/RL.

Ia menambahkan, militer Rumania telah kehilangan 7 ribu personel militer pada tahun lalu karena telah masuk dalam masa pensiun atau mengundurkan diri. Ia menyebut jumlah militer Rumania berkurang dari sebelumnya 320 ribu menjadi hanya 80 ribu personel. 

Tilvar menekankan pernyataan dari Presiden Klaus Iohannis dan Perdana Menteri Marcel Ciolacu bahwa Rumania tidak berada dalam bahaya saat ini dan terhitung aman karena termasuk salah satu anggota NATO.

Baca Juga: Saudi Tolak Akur dengan Israel Kecuali Palestina Merdeka 

2. Vlad menyarankan diadakan wajib militer di Rumania

Menhan Rumania Tolak Penerapan Wajib Militer di NegaranyaPersonel militer Rumania. (twitter.com/MApNRomania)

Pekan lalu, Panglima Militer Rumania, Gheorghita Vlad, berpendapat bahwa Rumania sama sekali tidak siap dalam segala macam serangan dari Rusia. Ia pun menyebut Rumania dan Eropa harus mempersiapkan segalanya, termasuk potensi perang. 

"Jika Rusia menang di Ukraina, maka target selanjutnya adalah Republik Moldova. Kami akan menjadi saksi mata tensi di Balkan Barat. Saya yakin bahwa kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan meningkatkan ekskalasi dan konflik di kemudian hari," ungkapnya, dikutip Politico

Vlad menyarankan diadakannya kembali wajib militer bagi laki-laki dan perempuan hingga usia 35 tahun. Ia beranggapan bahwa wajib militer akan mengatasi masalah kurangnya pasukan dan mempersiapkan warga akan segala potensi perang. 

Ia juga menyerukan agar adanya penguatan pertahanan Rumania dalam melawan drone asal Rusia. Pernyataan ini berkaitan dengan beberapa bangkai drone yang terdampar di Rumania dan diduga milik Rusia. 

3. PM Ciolacu dan Presiden Iohannis tegaskan Rumania tidak akan ikut perang

Menhan Rumania Tolak Penerapan Wajib Militer di NegaranyaPerdana Menteri Rumania, Marcel Ciolacu. (twitter.com/CiolacuMarcel)

PM Ciolacu menekankan agar seluruh warga Rumania tetap tenang dalam menanggapi pernyataan dari Letnan Jenderal Vlad. Ia menegaskan bahwa Rumania tidak akan terlibat dalam segala peperangan dan perlu ada batasan menjelang pemilu. 

"Mari kita tetap tenang, Rumania tidak akan ikut dalam segala peperangan. Kami menganjurkan bahwa dalam tahun pemilu seharusnya ada batasan tertentu sehingga tidak dieksploitasi untuk kepentingan politik tertentu," ujar Ciolacu, dilansir Euractiv.

Di sisi lain, Presiden Klau Iohannis menekankan bahwa Rumania sudah terlindungi saat ini karena menjadi anggota NATO. Ia menegaskan tidak ada risiko Rumania akan terlibat dalam segala perang saat ini. 

Baca Juga: China dan Rusia Kecam Serangan AS di Irak dan Suriah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya