Minta Naik Gaji, Guru di Rumania Mogok Kerja

Guru di Rumania gajinya sekitar Rp7 jutaan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Rumania Nicolae Ciuca, pada Jumat (26/5/2023), mengungkapkan bahwa rotasi dalam koalisi pemerintahan akan ditunda. Pasalnya, masih terjadi mogok kerja dari guru yang menuntut peningkatan upah dan pendanaan untuk pendidikan di Rumania. 

Sejak Senin lalu, ribuan tenaga pendidik menggelar mogok kerja di seluruh penjuru Rumania untuk memrotes upah yang tidak layak. Aksi ini menimbulkan kekhawatiran dari orang tua yang berdampak pada penutupan sekolah lebih lama. 

1. Tekankan persetujuan dengan persatuan guru Rumania

Pengumuman ini disampaikan sesuai persetujuan antara Partai Nasional Liberal (PNL) dan Partai Sosial Demokrat (PSD). Pasalnya, Ciuca seharusnya menyerahkan jabatannya pada 26 Mei kemarin dan digantikan oleh Marcel Ciolacu. 

"Pemerintah yang saya pimpin telah mengonsolidasi dukungan politik dan parlementer. Kami berada di depan Anda dengan presiden PSD dan presiden UDMR. Kami semua setuju bahwa satu-satunya kesempatan bagi kami adalah menyelesaikan masalah ini untuk menciptakan koalisi yang stabil," papar Ciuca, dilansir Balkan Insight.

Sementara, Ciolacu mengatakan bahwa harus ada persetujuan dengan persatuan pendidik dalam menyelesaikan krisis tersebut. Ia mengungkapkan bahwa keputusan itu sangat tepat di tengah situasi saat ini. 

"Ini adalah keputusan yang tepat tidak memasukkannya ke dalam keputusan politik, sampai kami dapat menyelesaikan masalah mogok kerja guru. Kemudian, kami akan mencari hari yang tepat dalam rotasi perdana menteri," tutur Ciolacu. 

Baca Juga: Rumania, Ukraina, dan Moldova Setuju Amankan Laut Hitam

2. Sekitar 15 ribu guru mengadakan demonstrasi di Bukares

Pada Kamis (25/5/2023), sekitar 15 ribu tenaga pendidik turun ke jalanan di ibu kota Bukares untuk memrotes rendahnya upah. Mereka juga menumpahkan kekecewaannya atas tidak terwujudnya persetujuan dengan koalisi pemerintahan. 

Pemerintah Rumania hanya menawarkan tambahan bonus sebesar 215 dolar AS (Rp3,2 juta) pada Juni dan 325 dolar AS (Rp4,8 juta) pada Juli. Namun, persatuan guru menolak dan menginginkan kenaikan gaji dan upah lembur. 

Demonstrasi guru dilangsungkan di depan Lapangan Victoria di pusat kota Bukares. Mereka diketahui menyuarakan slogan, 'Harga Diri', 'Bangun, Rumania!', dan 'Setiap negara akan mati tanpa pendidikan'. 

Selain guru, sejumlah siswa SMA juga ikut menyuarakan protes dan menyatakan solidaritas terhadap guru mereka. Sejumlah warga yang melintas juga ikut mendukung demonstran menyuarakan protesnya. 

3. Rumania hadapi krisis tenaga pendidik muda

Rata-rata gaji guru sekolah di Rumania hanya sebesar 520 dolar AS (Rp7,8 juta). Angka itu, jauh di bawah rata-rata pendapatan per kapita di negara Eropa Timur itu yang mencapai 988 dolar AS (Rp14,8 juta). 

Akibatnya banyak guru di Rumania yang memilih meninggalkan profesi pendidik. Sementara, ribuan lulusan baru memilih meninggalkan negaranya dan mengambil pekerjaan kerah biru di luar negeri dengan upah lebih besar, dibandingkan menjadi pendidik di dalam negeri. 

Dilansir RFE/RL, hal ini mengakibatkan kurangnya tenaga guru muda kompeten di Rumania dan hanya diisi oleh guru senior. Apabila tidak dibenahi, sistem pendidikan di Rumania akan mengalami krisis dan berdampak buruk pada kompetensi murid. 

Baca Juga: Kanselir Jerman Temui Presiden Moldova dan Rumania, Bahas Apa?  

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya