Moldova Batasi Produk Pertanian dari Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Moldova Vladimir Bolea mengatakan, negaranya akan mengikuti pembatasan impor produk pertanian Ukraina. Namun, ia memastikan bahwa produk pertanian berupa biji-bijian tersebut boleh masuk jika hanya melintas di negaranya.
Belakangan ini, Ukraina dan beberapa negara Uni Eropa (UE) terlibat percekcokan soal kebijakan sepihak melarang masuknya produk pertanian Kiev. Mereka merasa bahwa membanjirnya produk pertanian Ukraina mengakibatkan produk lokal tidak laku.
1. Ikuti kebijakan Uni Eropa
Bolea menyebut bahwa kebijakan ini mengikuti aturan UE yang baru saja memberlakukan pembatasan pada sejumlah produk pertanian asal Ukraina, meliputi gandum, jagung, biji anggur, biji bunga matahari.
"Sementara, ekspor biji-bijian domestik mengalami tren penurunan, sedangkan biaya logistik terus meningkat dan harga nilai tukar internasional kolaps. Petani kami membutuhkan penyimpanan biji-bijian seefektif mungkin untuk menyambut musim panen tahun ini," papar Bolea, dilansir Ukrainska Pravda.
Ia menyampaikan kebijakan itu di depan Menteri Pertanian Ukraina, Mykola Solskyi, yang berkunjung ke Chisinau. Meski begitu, ia menekankan bahwa Moldova akan tetap mempertahankan solidaritas dengan rakyat Ukraina dan bersedia berdialog dalam menyelesaikan masalah ini.
Baca Juga: Delegasi Ukraina Pukul Delegasi Rusia di Turki, Kenapa?
2. Solskyi tolak keputusan Moldova
Editor’s picks
Solskyi datang langsung ke Chisinau untuk mempertanyakan protesnya kepada Bolea ihwal pembatasan beberapa produk pertanian asal Ukraina di Moldova.
"Saya datang ke Moldova setelah mereka mengumumkan niat membatasi impor biji-bijian dan minyak dari Ukraina, seperti yang dilakukan beberapa negara UE beberapa hari lalu," kata Solskyi, dikutip Ukrinform.
"Saya tidak setuju dengan keputusan dari Moldova ini karena tidak jelas. Pasalnya, Ukraina tidak mengekspor produk pertanian yang dibatasi tersebut ke Republik Moldova," tambahnya.
3. Moldova akan tutup wilayah udara saat KTT EPC
Pekan lalu, Moldova mengumumkan akan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil pada 1 Juni 2023 dengan alasan keamanan. Pada hari itu akan diselenggarakan KTT Komunitas Politik Eropa (EPC) di Chisinau.
"Demi memastikan keamanan penerbangan, maka semua penerbangan sipil akan dilarang mengudara di seluruh wilayah udara Republik Moldova. Penerbangan akan ditutup pada 1 Juni dan dibuka kembali pada 2 Juni, pukul 07.00," terang pemerintah Moldova.
Dilaporkan Reuters, acara tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh 47 kepala negara di Eropa, termasuk semua anggota UE dan 17 negara Eropa lainnya. Sementara, larangan untuk menerbangkan drone akan berlaku mulai 31 Mei.
Baca Juga: Mantan PM Moldova Dijerat Penyelewengan Kekuasaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.